home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung yang Dialami Maradona

Kamis, 26 November 2020 13:10 by RizkiSetiawaan | 914 hits
Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung yang Dialami Maradona
Image Source:samudranesia.id

DREAMERS.ID - Berita duka cita datang dari pesepakbola legendaris asal Argentina yaitu Diego Maradona, Maradona meninggal dunia setelah mengalami henti jantung mendadak di usianya yang ke 60 tahun.

Dari yang dialami Maradona, membuat kita harus bisa mengenali perbedaan henti jantung dan serangan jantung yang kerap dianggap sama, padahal kondisi medisnya berbeda. Namun tetap saling berkaitan satu sama lain. Beda henti jantung dan serangan jantung sendiri dapat dilihat dari berbagai sisi.

Berikut mengutip situs American Heart Asscociation via CNN Indonesia

Pemicu

Jika serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan aliran darah, henti jantung bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti gangguan atau masalah pada listrik jantung menjadi pemicu yang paling umum. Kerusakan listrik pada jantung pada umumnya dapat menimbulkan aritmia, yakni gangguan irama jantung yang menyebabkan aliran darah ke jantung berhenti.

Kerusakan listrik membuat jantung tidak dapat memompa darah ke otal dan organ tubuh lainnya serta menimbulkan kerusakan total. Kondisi tersebut dapat membuat seseorang kehilangan kesadaran hingga denyut nadi tak berdetak.

Baca juga: Alasan di Balik Kebiasaan Unik Diego Maradona Selalu Pakai Dua Jam Tangan

Selain itu, hentinya jantung juga dapat disebakan oleh penebalan otot jantung (kardiomiopati), gagal jantung, konsumsi beberapa jenis obat-obatan, dan kelainan pembuluh darah.


Image Source:triadhospitals.com

Gejala

Henti jantung biasanya terjadi secara mendadak tanpa ditandai oleh gejala awal. Sedangkan serangan jantung umumnya dibuka oleh beberapa gejala yang intens. Misalnya palpitasi (jantung berdebat-debat), nyeri dada sebelah keri, sesak napas, mual dan muntah, keringat dingin, serta perasaan mudah lelah. Gejala akan bertambah parah seiring berjalannya waktu.

Sementara henti jantung hanya ditandai oleh denyut nadi yang mendadak hilang, tak bernapas, dan hilang kesadaran. Namun dalam beberapa kasus, henti jantung ditandai oleh beberapa gejala awal seperti rasa tidak nyaman pada dada, kesulitan bernapas, rasa lemas, dan palpitasi.

Penanganan

Baik serangan jantung ataupun henti jantung sama-sama membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin. Namun, pada kasus henti jantung, lengkapi penanganan sederhana dengan melakukan metode hands-only CPR atau kompresi dada dengan tangan. Kompresi dada dapat membantu meningkatkan kemungkinan menyelamatkan pasien henti jantung mendadak.

(kiki)

Komentar
  • HOT !
    Jeon Somi, yang memulai debutnya sebagai idola pada usia 16 tahun dan sukses sebagai penyanyi solo, bersiap untuk meluncurkan brand kecantikannya sendiri ‘GLYF’ pada bulan April mendatang....
  • HOT !
    Festival dance K Pop 'K CIRCLE' tahun ini diadakan secara global yang meliputi beberapa negara di Asia. Menjelang Grand Final, akan diadakan event K Circle, di mana sang juara akan menjadi wakil Indonesia untuk bersaing dengan negara lain....
  • HOT !
    Giselle aespa secara resmi diumumkan sebagai brand ambassador merek mewah asal Spanyol, LOEWE. Penampilannya saat menghadiri Paris Fashion Week menjadi perbincangan hangat....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : AdeLululu
Cast : Lay EXO , Kim Vanyiake (FC) , Eunji A-Pink , Ryeowook SJ , Suho EXO, Jung Rachel, EXO, A-Pink

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)