DREAMERS.ID - Saat ini Android masih menjadi sistem operasi (OS) yang paling banyak digunakan pengguna di seluruh dunia. Namun karena sifatnya yang terbuka dan bisa dengan bebas dikembangkan oleh pabrikan gadget manapun, terjadi fragmentasi di mana versi OS yang dijalankan oleh masing-masing perangkat berbeda-beda.
Di samping itu, tak semua vendor Android memperbarui OS perangkatnya sehingga sebagian masih menjalankan sistem operasi Android versi lawas. Dari 2 miliar perangkat Android yang beredar hingga Mei 2017 hampir setengahnya (1 miliar) masih menjalankan OS lawas, seperti Android 5.1 Lollipop atau yang lebih lama lagi. Padahal, Lollipop sudah berumur 2 tahun sejak dirilis pada 2015.
Seorang engineer hardware bernama Dan Luu dalam analisanya mengatakan bahwa sekitar semiliar perangkat Android itu terancam bakal terperangkap selamanya menjalankan OS basi. “Berdasarkan model update Android, kita bisa memperkirakan bahwa sebanyak 0 persen dari mereka akan diperbarui ke sistem operasi Android modern,” tulisnya, mengutip Kompas.
Baca juga: WhatsApp Android Bakal Punya Fitur Keamanan Baru Mirip iPhone
OS lawas menjadi masalah karena kemungkinan tidak memiliki patch sekuriti yang up-to-date sehingga lebih rawan terkena serangan cyber atau program berbahaya, di samping tak dibekali fitur-fitur terkini untuk para developer aplikasi.Google selaku pemilik Android telah melakukan langkah-langkah untuk menekan fragmentasi Android, misalnya dengan menggelar Project Treble untuk perangkat-perangkat Android 8.0 Oreo. Dengan menerapkan konsep modular system image, perangkat-perangkat Android 8.0 Oreo lebih mudah dibuatkan update dan lebih efisien biaya pula. Namun, pada akhirnya penyaluran update Android tetap bergantung pada kesediaan vendor yang bersangkutan.
(fzh)