DREAMERS.ID - Beberapa negara sudah melakukan vaksinasi untuk mencegahnya terpapar Covid-19. Selain mengandalkan vaksin, peneliti juga memperingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protkol yang sudah ditentukan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan sabun.
Tetapi vaksinasi saja tidak cukup untuk menjadi senjata utama dalam menghentikan munculnya varian baru. Temuan ini juga mendukung panduan terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) agar orang yang sudah divaksin tetap memakai masker.
Melansir laman Kompas, hal itu berdasarkan laporan terbaru yang terbit di Nature Scientific Reports, pada Juli lalu. "Kami menemukan bahwa tingkat vaksinasi yang cepat dapat menekan munculnya strain yang resisten," tulis tim dalam temuan tersebut.
"Namun sebaliknya, ketika intervensi non-farmasi dilakukan saat sebagian besar masyarakat telah divaksinasi, kemungkinan munculnya varian virus yang resisten akan meningkat," tambah mereka seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (08/05).
Intervensi non-farmasi atau intervensi non-farmakologis (NPI) adalah semua jenis intervensi kesehatan atau upaya yang bukan obat. Terkait Covid-19, upaya untuk menghentikan pandemi bukan obat termasuk tidak memakai masker, berkerumun, dan sebagainya yang bisa meningkatkan penularan virus.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
"Hasil kami menunjukkan, pembuat kebijakan dan individu harus mempertimbangkan untuk mempertahankan intervensi non-farmasi dan perilaku pengurangan penularan selama periode vaksinasi," imbuhnya.Sejumlah ilmuan seperti Simon Rella dari Institut Sains dan Teknologi Austria yang terlibat dalam penelitian, ketika kebanyakan orang sudah divaksinasi tapi intervensi non-farmasi dilakukan, kemungkinan munculnya varian virus yang kebal vaksin sangat mungkin terjadi.
"Ini berarti strain yang resisten terhadap vaksin bisa menyebar ke seluruh populasi dengan cepat, meski banyak orang sudah divaksin," kata Rella.
Hal senada juga disampaikan oleh Fyodor Kondrashov dari Institut Sains dan Teknologi Austria, semakin banyak orang yang terinfeksi, semakin besar kemungkinan munculnya resistensi vaksin. Jadi semakin banyak varian Delta yang menular, semakin banyak alasan untuk khawatir.
Namun sekali lagi, vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk keluar dari pandemi. Pasalnya, virus pun belajar untuk resisten atau kebal dari vaksin. Inilah kenapa orang yang sudah divaksin disarankan untuk tetap menggunakan masker saat pergi ke luar rumah.
(rzlth)