DREAMERS.ID - Baru-baru ini, studi kasus mempertegas anjuran untuk tidak memakai ulang masker bedah bekas pakai. Masker bekas dikatakan kurang efektif dalam menangkal virus corona covid-19. Kerena tingkat efektivitas sudah menurun dalam menyaring virus
Melansir Detik, studi yang dibuat dalam jurnal Physics of Fluids menjelaskan, masker bedah tiga lapis yang baru dipakai memiliki tingkat efektivitas hingga 65 persen dalam menangkal partikel virus. Namun jika digunakan kedua kalinya, tingkat efektivitasnya turun menjadi 25 persen.
Para peneliti juga mengatakan, masker bedah bekas tidak dapat memperlambat aliran udara, sehingga membuat orang menjadi lebih rentan menghirup partikel virus atau bakteri. Apalagi jika masker yang digunakan sudah kotor, sebaiknya langsung dibuang.
"Wajar untuk berpikir bahwa memakai masker bekas itu lebih baik daripada tidak sama sekali," kata penulis studi, Jinxiang Xi, dikutip dari New York Post via Detik Health.
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
"Namun, hasil kami menunjukkan bahwa keyakinan ini (memakai masker bekas) hanya berlaku untuk menyaring partikel yang lebih besar dari 5 mikrometer, tidak untuk partikel halus yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer," lanjutnya.Penelitian ini menggunakan model komputer yang berupa orang yang sedang memakai masker bedah, mereka pun meneliti bagaiamana cara masker dapat memperngaruhi aliran udara dan bagaiamana partikel virus bisa melewati udara tersebut.
Pada akhirnya, para peneliti menemukan, masker yang telah lama digunakan tingkat efektivitasnya akan menurun dan membuat seseorang lebih rentang menghirup aerosol ke dalam hidung.
(kiki)