DREAMERS.ID - Indonesia bisa dibilang tertinggal dengan negara lain yang sudah mengembangkan jaringan 5G. Menut Ketua Bidang Infrastruktur Broadband Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Nonot Harsono mengatakan, masih banyak kebutuhan infrastruktur yang harus dibenahi terlebih dahulu untuk membangun jaringan 5G di Indonesia.
"Kalau mau jaringan 5G yang ideal, belum siap, kalau ngeyel ngotot 'kami sudah bisa memasang 5G dengan frekuensi sendiri' yang memang bisa, tapi ya itu tadi, negara rugi, masyarakat rugi, karena peningkatannya ga banyak, jadi promosi doang," ungkap Harsono dikutip dari CNN Indonesia.
Hasono menjelaskan ada tiga kendala dalam membangun jaringan 5G di Indonesia, di antaranya kendala frekuensi yang terbagi oleh banyak operator, modernisasi base transceiver station(BTS), dan kesiapan koneksi fiber optic untuk menunjang akses 5G.
"Kalau mau 5G, operator ini harus menyatukan spektrum frekuensi, jadi setiap operator itu harus sepakat menyatukan alokasi frekuensinya," tuturnya
.jpg)
Baca juga: Koneksi 5G di Indonesia Sudah Siap Tahun 2021?
Tak hanya itu, Kendal lainnya adalah pembangunan tower yang jaraknya harus berdekatan antara 200-300 meter antara satu tower dan lainnya. Kendala ini mungkin bisa diatasi di area perkotaan, tapi hal serupa bisa dilakukan merata di seluruh Indonesia."Kalau 5G, nanti BTS dibangun kecil-kecil, radiusnya sekitar 200-300 meter, bisa enggak ini dibangun di daerah-daerah? nanti jadi black hole, di satu titik bisa [5G], pindah dibawa jalan dia [5G] mati," lanjutnya
Disisi lain perusahaan teknologi asal Swedia, Ericsson optimis implementasi 5G di Indonesia bisa terwujud pada 2021. Sebab, pemerintah bersama operator seluler telah melakukan investasi besar-besaran misalnya fiber optic.
Johnny G. Plate selaku Mentri Komunikasi dan Informatika mengatakan pandemi virus corona (Covid-19) akan berdampak pada perencanaan investasi operator seluler terkait penerapan jaringan 5G dan Internet of Things (IoT) di Indonesia.
(rnd)
