DREAMERS.ID - Tes covid-19 kini gencar dilakukan guna untuk memutus mata rantai dari virus corona. Pada umumnya, ada tiga jenis pemeriksaan atau tes covid-19 yang sudah sering digunakan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
Dari setiap jenis tes yang ada, memiliki cara dan tingkatan akurasi yang sangat berbeda-beda. Melansir dari Kompas, berikut adalah perbedaan tiga tes covid-19 sesuai tingkat akurasinya.
Tes Molekuler (Tes RNA atau PCR)
Tes ini disebut-sebut sebagai tes paling akurat, untuk mendeteksi adanya virus aktif. Hasil tesnya juga sangat akurat. Metode pengujian dilakukan dengan cara mengumpulkan sample lendir dari hidung atau tenggorokan dengan menggunakan kain penyeka khusus.
Sample yang dikumpulkan dipakai untuk mendeteksi adanya meter genetik virus. Tes molekuler ini juga sering disebut tes PCR, yang merupakan singkatan dari polymerase chain reaction. Hasil tes ini juga bisa didapatkan dalam hitungan menit hingga hari, tergantung dari fasilitas laboratorium.
Baca juga: Gejala Khusus COVID-19 Subvarian XB.1.16 yang Ditemukan 5 Kasus Di Jakarta
Tes Antigen (Rapid Test)Jenis tes ini juga disebut dengan “rapid tes” karena hasilnya bisa didapat dalam hitungan menit saja. Biaya yang diperlukan juga lebih murah. Tetapi sayangnya, tingkat akurasi dari tes ini sangat rendah sehingga jenis tes ini tidak disarankan untuk mendeteksi covid-19.
Tes Antibodi (Tes Darah)
Tes ini digunakan untuk mencari antibodi terhadap virus corona. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan untuk melawan penyerang asing, seperti virus. Tes antibodi Covid-19 tidak dapat mendiagnosis infeksi virus aktif. Tetapi jenis tes ini hanya mendeteksi apakah kita pernah mengalami infeksi di masa lalu.
Pasalnya, antibodi tidak dapat dideteksi sampai beberapa hari setelah infeksi dimulai. Jenis tes ini juga tidak disarankan untuk mendeteksi Covid-19 hingga pasien mengalami gejala minimal dalam waktu 14 hari.
(kiki)