DREAMERS.ID - Beberapa kota di dunia ada yang dinyatakan sebagai kota mati atau hantu karena tidak ada kehidupan. Dahulu di Italia, kota Consonno pernah menjadi kota judi yang gemerlap mirip dengan Las Vegas. Namun setelah ditinggal penghuninya kota ini menjadi kota hantu.
Kota Consonno dahulunya terkenal sebagai kota yang mempesona bagi banyak orang. Hingar bingar hotel, resort dan kasino yang dibangun di kota ini mendatangkan ribuan wisatawan tiap tahunnya.
Semenjak Casinno sudah ditinggalkan dengan penghuninya, sekarang kosong melompong, terabaikan, dan ditinggalkan orang-orang. Consonno hanya menyisakan bangunan tak bertuan yang terbengkalai dan tersisa puing-puing bekas kejayaannya saja, yang menjadikannya kota hantu.
Melansir laman detikTravel dari beberapa sumber, awal Consonno bisa dikenal sebagai Las Vegas-nya Italia bermula di era tahun 1960-an. Saat itu ada seorang pengusaha kaya raya bernama Count Mario Bagno ingin membuat sebuah kota gemerlap mirip Las Vegas.
Count Bagno yang agak eksentrik, pun menjatuhkan pilihan ke Consonno, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 80 menit perjalanan darat di sebelah selatan kota Milan. Di sinilah dia ingin membangun Citta dei Balocchi alias City of Toys, kota mainan.
Count Bagno membeli seluruh lahan di Consonno seharga 22,5 Juta Lira di masa itu. Jika dirupiahkan sekarang, nilainya sekitar Rp 5,2 Miliar. Selama proses pembuatan kota impiannya, Count Bagno sampai harus menggusur 60 orang penduduk yang tinggal di sana dan meratakan semua rumahnya.
Menggunakan ledakan dinamit, dia meratakan sisi bukit untuk mendirikan bangunan resort impiannya. Namun gara-gara itu pula, terjadi bencana tanah longsor yang sempat menunda acara Grand Opening destinasi ini.
Tapi pada akhirnya, fase pertama pembangunan Consonno selesai di tahun 1968. Para pengunjung pun berbondong-bondong datang ke Consonno. Mereka menikmati segala kegemerlapan Consonno, termasuk menginap di hotel bergaya Sultan Arab, dan segala kemewahan duniawi lainnya ada di kota tersebut.
Di dalam Consonno, terdapat taman rekreasi, sirkuit mobil balap, kebun binatang, pagoda China, lapangan tenis dan sepakbola, dan aneka fasilitas pendukung lainnya. Namun di tahun 1976, masalah mulai muncul di Consonno.
Di tahun 1980, dia berencana untuk melakukan modernisasi terhadap kota yang dibangunnya. Namun sayang, di tahun 1995 Count Bagno meninggal dunia. Rencana itu pun tidak terealisasi sampai sekarang. Di bulan Juni 2007, ahli waris dari keluarga Count Bagno pun memutuskan untuk menutup total tempat tersebut sampai sekarang.
Meski demikian, ternyata masih ada beberapa warga lokal yang peduli terhadap Consonno. Mereka mendirikan sebuah komunitas bernama Amici di Consonno Association. Tugasnya adalah merawat bangunan-bangunan yang ada di sana semampunya, karena merasa Consonno sudah jadi bagian dari sejarah hidup mereka.
(srtk)