DREAMERS.ID - Hampir setiap wanita pasti pernah mengalami gangguan saat masuknya datang bulan. Permasalahan saat menstruasi biasanya membuat kita merasa tidak nyaman dan sangat terganggu. Kondisi tersebut adalah saat dinding rahim akan mengalami pelepasan karena tidak ada proses pebuahan.
Ahli Obstetri dan ginekologi, dr Kartika Cory mengatakan, bahwa siklus normal menstruasi berkisar antara 21-35 hari. Masa menstruasi normal berlangsung 3-7 hari dengan volume darah normal 40-60 mililiter atau sekitar 3-4 kali ganti pembalut dalam sehari. Dr kKartika juga menyebutkan, bahwa pentingnya mencatat periode menstruasi untuk mendeteksi gangguan menstruasi sejak dini.
"Kalau tahu dari awal haid enggak bener, ada gangguan bisa menghubungi dokter. Lebih cepat lebih baik," katanya saat sesi Halodoc Talks.
Dilansir dari CNN Indonesia, ada beberapa jenis gangguan yang terjadi pada saat menstruasi yang bisa di deteksi lebih awal jika kamu rajin mencatat jadwal menstruasi-mu.
1. Kelainan pendarahan
Kelainan menstruasi bisa berupa kelainan pendarahan atau volume darah. Saat volume darah normal sekitar 40-60 mililiter, kelainan bisa berupa hipermenorea dan hipomenorea.
Hipermenorea merupakan kondisi pendarahan menstruasi lebih banyak dari volume normal. Cara mendeteksinya dari jumlah pembalut yang dipakai dalam sehari. Sedangkan Hipomenorea, kondisi pendarahan menstruasi lebih sedikit dari normal. "Mungkin cuma sekali ganti pembalut, setelah itu tidak ada pendarahan lagi, itu perlu waspada," katanya.
2. Dismenore
Dismenore adalah gangguan kesakitan parah pada bagian perut bawah sebelum atau saat menstruasi. Dismenore biasanya disebut dengan nyeri haid. Nyeri haid terbilang normal saat menstruasi, tetapi saat rasa nyeri tidak tertahankan atau parah, sebaiknya konsultasi ke dokter.
Nyeri haid juga terkadang menjadi tanda endometriosis. Endometrium adalah tempat pelekatan sel telur yang sudah dibuahi. Saat tidak hamil, endometrium akan luruh saat menstruasi. Endometriosis terjadi jika jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim malah tumbuh di luar rahim.
"Endometriosis biasanya ditandai dengan nyeri hebat, juga bisa mengganggu kesuburan sehingga perlu dikonsultasikan untuk memperoleh terapi," ujarnya.
3. Metroragia
Pendarahan normalnya hanya terjadi saat tiba masa menstruasi. Namun, pendarahan yang terjadi di luar masa menstruasi disebut metroragia. Penyebab metroragia cukup beragam, mulai dari ketidakseimbangan hormon, infeksi, miom, hingga kanker.
4. Kelainan siklus
Beberapa orang mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Siklus bisa lebih cepat atau malah lebih lambat dari siklus normal. Polimenorea merupakan siklus menstruasi akan lebih singkat atau kurang dari 21 hari. Akibatnya, perempuan seolah mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan tetapi dengan volume darah relatif sama.
Oligomenorea merupakan siklus menstruasi lebih lambat. Bahkan, menstruasi bisa datang setelah 90 hari. Sementara istilah amenorea merangkum kondisi menstruasi terhenti. Amenorea bisa terjadi secara alami atau konsumsi obat tertentu. Amenorea alami terjadi saat perempuan dalam masa kehamilan, menyusui, dan menopause.
(srtk)