DREAMERS.ID - Menurut data terbaru yang dirilis oleh pihak pengembang yang didukung oleh Kremlin, vaksin Sputnik V buatan Rusia diklaim 95 persen mampu melawan Covid-19. Vaksin ini juga menjadi salah satu yang diincar oleh pemerintah Indonesia.
Melansir laman CNN Indonesia, klaim Rusia itu muncul seminggu setelah dua perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Pfizer dan Moderna mengklaim vaksin Covid-19 mereka sudah di atas 94 persen manjur melawan virus corona.
Berdasarkan laporan dari The Guardian, Rusia juga mengeklaim vaksin Sputnik V memiliki kemanjuran atau efektivitas yang lebih tinggi daripada vaksin asal Inggris Oxford-AstraZeneca karena teknologi yang lebih canggih.
Melalui uji coba tahap tiga pada manusia, vaksin Sputnik V memiliki tingkat kemanjuran yang tinggi setelah 42 hari pasca dosis pertama diberikan. Sekitar 42 hari kemudian, setelah peneliti melakukan penyuntikan dosis kedua, data menunjukkan efektivitas meningkat hingga 95 persen.
Baca juga: Kasus Baru Diprediksi Capai 170 Ribu, Korsel Luncurkan Vaksin Dosis Keempat COVID-19
Kementrian Kesehatan Rusia mengatakan pusat penelitian Gamaleya selaku pengembang, dan Badan Investasi Langsung Rusia (RDIF) secara kompak menyatakan vaksin itu menunjukkan keampuhan 91,4 persen 28 hari setelah dosis pertama dan didapat pada 39 kasus.Untuk mendapatkan vaksin Sputnik V hanya perlu membayar kurang dari USD 10 atau Rp 142 ribu per orang. Keunggulan lain dari vaksin Sputnik V adalah dapat disimpan di tempat dengan suhu antara 2 hingga 8 derajat Celsius, daripada suhu di bawah nol seperti yang disyaratkan vaksin lain.
Selain Rusia negara lain seperti Uni Emirat Arab, Belarus, maupun Venezuela mengunakan vaksin Sputnik V. Indonesia sendiri sudah melakukan beberapa dialog soal peluang kerja sama soal vaksin covid-19.
"Ada beberapa vaksin yang akan diimpor oleh Indonesia, tapi harus mendapatkan izin penggunaan juga," kata Kepala BPOM Penny K.Lukito, dalam konferensi pers virtual. "Moderna belum (ada diskusi), tetapi Pfizer, AstraZeneca, Sputnik juga sudah (berkomunikasi)," lanjutnya.
(rnd)
