DREAMERS.ID - Baru-baru ini, para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa anosmia atau hilangnya indra penciuman merupakan gejala umum yang paling sering dialami oleh pasien COVID-19. Namun, ternyata ada penyebabnya lho!
Dilansir dari Mayo Clinic, hidung dan area atas tenggorokan memiliki sel khusus yang berperan sebagai reseptor bau. Saat reseptor mendeteksi bau dan mengirimkan sinyalnya, maka otak akan mengidentifikasi bau.
Namun, jika proses mendeteksi baru ini memiliki gangguan, maka sinyal yang dikirimkan ke otak akan terhambat, sehingga membuat otak tidak mengenali atau mengindentifikasi bau.
Dilansir dari CNN Indonesia dan berbagai sumber, berikut ini merupakan penyebab seseorang dapat menderita anosmia.
1. Iritasi Membran Mukus Pada Hidung
Kondisi iritasi pada membran mukus yang mengelilingi hidung mengakibatkan hilangnya kemampuan penciuman. Dilansir dari Healthline, iritasi ini dapat disebabkan adanya infeksi sinus, selesma (common cold), merokok, flu, alergi, dan penyumbatan hidung kronis.
2. Penyumbatan Saluran Hidung
Penyumbatan pada saluran hidung juga dapat menjadi penyebab seseorang menderita anosmia. Penyumbatan dapat terjadi karena tumor, polip, dan septum hidung atau kelainan bentuk tulang dalam hidung.
3. Kerusakan Saraf Otak
Baca juga: Deretan Gejala Covid-19 yang Tak Terduga, Anosmia Hingga Delirium
Reseptor dalam hidung berfungsi mengirim informasi bau melalui saraf menuju otak. Namun, jika saraf tersebut mengalami kerusakan saraf, maka hal ini dapat memicu anosmia.Ada beberapa kondisi yang menyebabkan kerusakan saraf, seperti Alzheimer, tumor otak, masalah hormon, kelenjar tiroid yang tidak berfungsi semestinya, penyakit parkinson, diabetes, malnutrisi, dan stroke.
4. Paparan Bahan Kimia
Paparan gas atau zat kimia tertentu bisa mengakibatkan anosmia. Dilansir dari WebMD, paparan bahan kimia seperti pestisida dan bahan pelarut dapat mengganggu kemampuan penciuman.
Karena hal ini, banyak orang, terutama pekerja pabrik yang menggunakan masker saat berkegiatan menggunakan zat-zat kimia demi melindungi hidung tetap sehat.
5. Pertambahan Usia
Anosmia tidak hanya dihubungkan dengan gejala COVID-19, namun penambahan usia juga menjadi faktor anosmia, seperti halnya penglihatan dan pendengaran yang dapat menurun seiring pertambahan usia.
Faktanya, indera penciuman seseorang paling tajam didapat pada usia 30-60 tahun. Memasuki lebih dari usia 60 tahun, kemampuan penciuman akan mulai menurun.
(Rie127)