home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Benarkah Orang Indonesia Cenderung Cuek Soal Kebocoran Data Tokopedia? Ini Kata Pakar

Jumat, 08 Mei 2020 15:30 by fzhchyn | 2856 hits
Benarkah Orang Indonesia Cenderung Cuek Soal Kebocoran Data Tokopedia? Ini Kata Pakar
Dreamers.id

DREAMERS.ID - Beberapa waktu yang lalu, dilaporkan sebanyak 91 juta data pengguna dan 7 juta akun pedagang Tokopedia bocor. Meski dikatakan bahwa password alias kata sandi pengguna belum bisa dipecahkan oleh si hacker, namun banyak data pribadi yang sudah bocor.

Seorang analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi pun mengatakan orang Indonesia tidak paham dengan potensi kejahatan akibat  kebocoran data pribadi seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, hingga alamat. Hal ini membuat orang Indonesia cenderung cuek dengan kebocoran data di samping kata sandi.

Data-data Tokopedia yang bocor, mulai dari nama lengkap, tanggal lahir, nomor ponsel, lokasi, hingga jenis kelamin. "Orang Indonesia cenderung tidak paham dengan bahaya dari data pribadi yang menyebar. Jadi kalau tersebar, mereka biasa saja," ujar Ismail mengutip CNN Indonesia. Bahaya data pribadi yang telah bocor tersebut berujung pada penipuan berbasis rekayasa sosial (social engineering).

Ismail juga menjelaskan orang Indonesia cepat melupakan sesuatu. Ismail yakin, kepercayaan publik terhadap Tokopedia akan pulih dengan cepat. Bisnis akan berjalan kembali normal saat orang-orang membutuhkan Tokopedia untuk belanja online. "Cepat lupa, begitu butuh ya business as usual sementara data sudah ke mana-mana," kata Ismail

Baca juga: Fakta-fakta Terkait Merger Gojek dan Tokopedia

Lebih lanjut Ismail juga menjelaskan rasa acuh tak acuh terhadap data ini juga terlihat dari tidak ada satu pun pengguna yang menuntut Tokopedia. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga belum ada yang menuntut.

"Beda dengan luar negeri, di mana publik langsung menuntut. Kalau di Indoenesia paling dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). LSM ada tidak menuntut supaya Tokopedia di suspend dulu. Bukan dari pemerintah tapi dari masyarakat," kata Ismail.

Ia pun meminta Kemenkominfo dan Badan Siber & Sandi Negara (BSSN) untuk memberi tahu ke publik terkait skenario terburuk yang bisa terjadi akibat kebocoran data pribadi. Hal ini dilakukan agar publik bisa lebih berhati-hati terhadap rekayasa sosial, bukan hanya sekadar mengubah kata sandi.

"Kemenkominfo dan BSSN harus ingatkan publik apa yang harus dilakukan oleh publik apabila datanya tersebar. Ini harus dijadikan sebagai peringatan. Jadi masyarakat bisa bersiap-siap kalau ada spamming hingga penipuan lewat telepon. Jangan cuek," kata Ismail.

(fzh)

Komentar
  • HOT !
     DREAMERS.id bersiap untuk menyelenggarakan JPOP VAGANZA 2024 akhir pekan ini! Acara yang disuguhkan untuk komunitas dan pecinta budaya Jepang ini akan berlangsung pada hari Minggu, 17 November di Mangga Dua Square....
  • HOT !
    Airbnb bekerja sama dengan SEVENTEEN untuk memberikan kesempatan istimewa bagi para penggemar merasakan sensasi masuk ke dalam dunia musik mereka. ...
  • HOT !
    Calvin Klein telah mengumumkan NewJeans sebagai Global Ambassador terbarunya. Pada 25 September, merek pakaian Amerika itu memperkenalkan bagian terakhir dari kampanye 24 Fall dengan lima member NewJeans....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : IkaaWulandari
Cast : Reina Lee (OC), EXO, Kim Myung Soo (Infinite), Jonghyun (CNBlue), Heechul (Super Junior), Kpop Idol

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)