DREAMERS.ID - Banyak orang menganggap bahwa mindset kita akan mempengaruhi apa yang terjadi kedepannya. Maka dari itu banyak sekali orang yang selalu mencoba untuk berpikiran positif agar tetap merasa senang dan ceria.
Tetapi akhir-akhir ini mindset positif yang dibangun dinilai dapat menjadi masalah dalam beberapa contoh kasus. Istilah ‘toxic positivity’ pun keluar akita perilaku masyarakat yang kerap memaksa untuk berpikir positif tanpa memberi empati terhadap inti masalah yang dihadapi.
Walaupun dengan berpikiran positif akan menciptakan situasi yang bahagia, ternyata positivity mindset bisa menjadi ‘racun’ untuk membuat seseorang ‘lari’ dari masalah. Hal ini akan menciptakan pandangan bahwa hidup hanya berfokus pada hal positif dan menolak keras emosi negatif.
Menurut Psychology Today, dengan menolak dan menghindari emosi negatif akan berdampak pada masalah yang menjadi lebih besar. Dengan itu juga dapat menciptakan pribadi yang tidak dapat belajar dari masalah-masalah yang terjadi. Pribadi juga akan menjadi orang yang tidak peka terhadap lingkungan akibat sikap ‘tidak mau ikut-ikutan’ menangani masalah.
"Ketika Anda terjebak dalam siklus ini, emosi akan menjadi lebih besar dan meningkat signifikan karena mereka [masalah atau emosi negatif] tidak diproses," tulis laman tersebut.
Ketika kamu ingin berproses dalam hidup, lebih baik secara imbang menerima hal-hal positif dan negatif. Dari kedua hal tersebut kamu dapat belajar cara mengatasi atau mengontrol masalah yang sedang terjadi. Seperti contoh jika kamu sedang mendapat tekanan dari pekerjaan, daripada kamu memberikan ruang besar pada rasa takut lebih baik gunakan hal tersebut untuk jadi dorongan agar melakukan yang terbaik/
(mnc)