DREAMERS.ID - Jika kalian mengalami perubahan emosi atau suasana hati yang tiba-tiba, jangan dulu menyebutkan diri kalian sebagai bipolar. Mungkin saja kalian hanya sedang berada di situasi yang moody. Sedangkan, moody dan bipolar merupakan dua kondisi yang berbeda.
Mengutip dari Huffington Post, seorang ahli kejiwaan di Ohio State College of Medicine, Sophie Lazarus mengatakan bahwa bipolar ditandai dengan dua periode, yaitu manik dan depresi.
"Kondisi manik ditandai dengan suasana hati yang terus meningkat secara abnormal, untuk kemudian berpindah ke perasaan mudah tersinggung hingga sedih berlebih atau depresi selama berminggu-minggu," kata Lazarus.
Seseorang yang sedang berada dalam kondisi manik, dapat ditandai dengan beberapa gejala. Kepercayaan diri akan meningkat drastis, banyak bicara, aktivitas yang meningkat, kurang tidur, dan gejala lainnya. Sementara pada fase depresi, seseorang dengan gangguan bipolar akan merasa sangat tertekan dan 'down'.
"Energi mereka yang pengidap bipolar juga rendah, mudah menangis, kurang tertarik pada kehidupan, atau bahkan berpikir tentang kematian," ujar psikiater lainnya dari Duke University Medical Center, John Beyer.
Baca juga: Kim Kardashian Bicara Soal Bipolar yang Diderita Kanye West
Dua kondisi di atas jelas berbeda dengan perasaan 'moody'. Mengutip ABCNews, perasaan yang berubah-ubah atau moody tak akan mengganggu hidup seseorang. Perasaan tertekan dan euforia berlebih tak akan mengganggu hidup seseorang dengan gejala moody.Seseorang yang mengalami perubahan suasana hati dengan cepat umumnya masih bisa beraktivitas sebagaimana biasanya mulai dari bekerja, bermain, dan lain sebagainya. Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem
(Rie127)