DREAMERS.ID - Setiap wanita kerap berasumsi bahwa merawat kuku dengan manikur akan membuat kuku pada jemari tangan terlihat lebih rapi, bersih, dan indah. Well itu tidak salah, namun jika lakukan berlebihan ternyata justru akan menyebabkan malapetaka.
Manikur yang terlalu sering mampu melemahkan lapisan kuku dan membuatnya rentan penyakit. Jangan salah, ternyata anggota tubuh seperti kuku juga bisa terjangkit penyakit, salah satunya infeksi.
"Manikur, seperti mengasah kuku dan mengecat kuku sebaiknya hanya dilakukan seminggu sekali,” ungkap Daniella Candido, penasihat kecantikan Morgan Taylor, melansir laman Kompas.
Perawatan kuku ini hadir dalam berbagai jenis, seperti manikur Brazilian yang sebaiknya hanya dilakukan sebulan sekali, "Tapi jika Anda memiliki manikur Brazilian, dimana kutikula dan eponychium (jaringan sekitar kuku) semua dipotong, sebaiknya hanya dilakukan sekali sebulan atau kurang. Sebab, menghilangkan kutikula dapat menyebabkan infeksi, kuku kering, dan kerusakan pada kutikula,".
Baca juga: Pentingnya Jaga Kuku Tetap Pendek Selama Pandemi Corona
Kebiasaan wanita yang sering mengasah kuku dengan alat manikur juga berpotensi menipiskan sekaligus merapuhkan lapisan kuku. Untuk itu, jika kamu berencana melakukan manikur sendiri, terlebih dahulu oleskan vitamin kuku.Hal tersebut berlaku sama saat mengulaskan nail polish. Gunakan selalu base coat sebelum menimpanya dengan cat agar kuku tak berubah menjadi kusam. Disaat warna cat kuku sudah mulai pudar, segeralah hapus dan tidak lebih dari 3 hari. Usai membersihkan kuku, oleskan pula lotion tangan atau minyak zaitun agar kuku memiliki ruang untuk bernafas.
Pesan terakhir Candido untuk para kaum hawa sebelum melakukan manikur adalah harus jelih dalam memilih tempat manikur. Tempat tersebut harus terjamin kebersihan alat-alatnya sebab jika sudah terkontaminasi oleh bakteri dan kotoran, maka dengan mudahnya menular hingga menimbulkan jamur.
(mth)