DREAMERS.ID - Crescent Lake merupakan sebuah danau oasis berbentuk bulan sabit yang berada ditengah padang pasir di Tiongkok. Crescent Lake menjadi salah satu tempat wisata yang terpencil di dunia karena letaknya yang berada di tengah gurun, dan sedikit sulit untuk dijangkau.
Danau berbentuk bulan sabit ini disebut dengan Yueyaquan oleh penduduk lokal. Seperti bentuknya, Yueyaquan sendiri memiliki arti yaitu danau yang berbentuk seperti bulan sabit.
Danau yang sudah berumur 2000 tahun ini di Kota Dunhuang, 6 km dari Kota Gansu, Tiongkok bagian barat. Karena berada di jalur Sutera Kuno, Yueyaquan menjadi salah satu tempat peristirahatan bagi pedagang dan biksu dari Asia Tengah.
Menurut catatan sejarah pada waktu pemerintah dinasti Han melakukan pengecekan untuk mengukur kedalaman danau ini, hasilnya Crescent Lake memiliki kedalaman sampai 5 meter. Namun, karena menjadi salah satu tempat peristirahatan di jalur perdagangan dunia, Crescent Lake mulai menyusut. Hingga pada tahun 2018 diketahui bahwa danau ini hanya menyisakan kedalaman 1,3 meter.
Crescent Lake berada di di balik gundukan pasir besar, seakan berada di lembah. Jika badai gurun datang, maka pasir akan terbang ke gundukan tersebut. Sementara hembusan angin gurun menimbulkan suara siulan lembut. Inilah mengapa tempat ini disebut dengan gurun pasir bernyanyi. Karena hal ini penduduk lokal menyebutnya dengan Singing Sand Dessert.
Kini Crescent Lake bukan hanya sekedar oasis, tapi juga sebuah pagoda yang menjadi penginapan dan penjualan suvenir. Saat malam tiba, seluruh lampu dari pagoda ini akan menyala dan membuat pemandangan eksotik di antara gurun.
Pengunjung juga bisa menunggang unta, bermain papan seluncur pasir atau sekedar menimati matahari terbenam di puncak gurun. Tentu saja kita harus menaiki gurun terlebih dahulu. Untuk naik gurun setinggi kurang lebih 250 meter diperlukan waktu sekitar 20 menit. Terdapat anak tangga yang bisa digunakan untuk melintasi.
Sebagai salah satu atraksi bersejarah, Yueyaquan sudah mulai mudah dijangkau oleh para traveler. Sebelum memasuki gurun pasir, traveler akan diwajibkan menggunakan pelapis sepatu nyaris setinggi lutut yang terbuat dari kain. Tujuannya agar kaki tidak kemasukan pasir yang bisa melukai.
(Rie127)