DREAMERS.ID - Jepang baru saja membuat kebijakan yang nampaknya akan mengancam industri teknologi Korea Selatan. Negeri Sakura ini membatasi ekspor bahan kimia yang penting ke Negeri Ginseng, membuat tensi dua negara tetangga tersebut memanas.
Melansir dari Reuters, Jepang memperketat izin ekspor 3 material di mana mereka adalah produsen dominan. Yakni photoresist yang dipakai di industri semikonduktor, hydrogen fluoride yang penting dalam proses pembuatan chip dan fluorinated polymides yang digunakan di layar smartphone.
Dikatakan bahwa eksportir butuh izin yang bisa memakan waktu sampai 90 hari untuk mengirimkannya ke Korsel. Perusahaan Korsel yang butuh bahan krusial tersebut seperti Samsung dan SK Hnynix sedang mencoba membeli dari produsen alternatif di Taiwan atau China.
SK Hynix kabarnya telah mencari pemasok dari luar Jepang. Sedangkan Samsung melakukan berbagai langkah untuk meminimalisir pembatasan ekspor Jepang. Para pembuat chip asal Korsel khawatir kebijakan baru itu akan mengarah ke krisis.
Baca juga: [Exclusive Dreamers.id] DXTEEN Spill Deg-Degannya Pertama Kali Perform Di Depan NICO Indonesia!
"Material tersebut bukan sesuatu yang bisa kami temukan di toko lain dan langsung bisa dibeli dengan cepat," kata sumber terkait, mengutip Detik. "Bahkan jika kami menemukan alternatif selain Jepang, kami harus melakukan tes untuk memastikan kualitasnya cukup bagus untuk membuat chip," imbuhnya.Para pembuat chip Korsel bergantung pada Jepang untuk kebanyakan material pembuatan, walau mereka memasok sebagian hydrogen flouride dari China. Menurut analis, mereka saat ini punya stok sampai sekitar 4 bulan.
Pembatasan ini dinilai sebagai langkah balas dendam dari Tokyo karena pengadilan Korsel Oktober lalu, meminta Nippon Steel memberi kompensasi pada mantan buruh paksa saat Perang Dunia II. Jepang beragumen bahwa permasalahan itu sudah selesai saat kedua negara memulihkan hubungan diplomatik pada 1965.
(fzh)