DREAMERS.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan beberapa produk inovasi di bidang kesehatan, yaitu Jak-Track, DBDKlim, dan Aplikasi E-Jiwa. Dalam acara peluncuran di Balai Kota, Jakarta pada Rabu (30/1), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambut baik inovasi yang sudah dilakukan khususnya oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini.
Menurutnya, hal ini membuktikan komitmen Pemprov DKI dalam menyelesaikan permasalahan terkait kesehatan. “Kehadiran ini mencerminkan komitmen kami bahwa kami ingin agar kesehatan menjadi prioritas pertama bagi kami benar-benar penuh dengan terobosan baru,” kata Anies, mengutip Kumparan.
Anies mengakui masalah di Jakarta begitu banyak yang harus diselesaikan. Ia meminta masyarakat membantu menggunakan kreatifitas dan inovasinya dalam menyelesaikan masalah di ibu kota. “Izinkan saya mengajak kepada kita semua mari mendekati masalah di Jakarta dengan perspektif gerakan apalagi urusan kesehatan, karena kepemilikan atas masalah bukan hanya di institusi pemerintah, tapi kepemilikan masalah ada pada seluruh komponen masyarakat,” ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies mengungkapkan masyarakat di Jakarta cukup melek teknologi. Sehingga dengan adanya berbagai aplikasi yang diluncurkan, masyarakat bisa benar-benar membantu terkait kesehatan di Jakarta. Setelah memberikan sambutan, Anies lalu meresmikan peluncuran aplikasi ini dengan menekan tombol yang sudah disiapkan di layar. Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Kadis Kesehatan Widyastuti dan jajaran Dirut RSUD di Jakarta.
Jak-Track adalah aplikasi online berbasis web berisi sistem informasi terintegrasi merupakan model tracking data, laporan, kemajuan dan capaian program penanggulangan HIV AIDS di DKI Jakarta. Aplikasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Smart City Diskominfotik. Jak-Track juga berfungsi sebagai alat pengawasan program dan peningkatan kualitas yang mudah, cepat meringankan beban pencatatan dan pelaporan data.DBDKlim menjadi aplikasi yang dapat menunjukkan prediksi angka insiden DBD pada masing-masing kota di DKI Jakarta dengan curah hujan dan kelembaban sebagai prediktor. Sementara E-Jiwa merupakan aplikasi berbasis Android yang berguna untuk mendeteksi dini masalah kejiwaan.
Petugas kesehatan terlatih dari masing-masing fasilitas kesehatan akan mengatasi di wilayahnya masing-masing kepada masyarakat. Dengan menjawab 29 pertanyaan singkat yang meliputi pertanyaan terkait gangguan perasaan, NAPZA, gejala psikotik, dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Hasil dari jawaban tersebut akan dikalkulasi secara otomatis lalu menampilkan status kesehatan jiwa seseorang sehingga petugas kesehatan dapat menentukan langkah selanjutnya dengan cepat.
(fzh)