DREAMERS.ID - Mukbang atau acara makan-makan besar asal Korea Selatan belakangan ini memang jadi acara yang tinggi peminatnya.
Melihat banyak orang Korea Selatan bertubuh ramping dan makan dengan lahap dalam porsi besar memang terlihat mengenyangkan. Tak cuma itu, bagi beberapa orang menyaksikan acara makan-makan ini justru merangsang selera makan.
Hanya saja, di tahun depan, pemerintah Korea Selatan akan mulai membuat aturan baru soal mukbang. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk mengendalikan angka obesitas di Korea Selatan yang terus meningkat.
Kementerian pun berencana untuk membuat aturan dan melakukan monitoring pada acara makan-makan tersebut.
"Di 2019, kami akan mengembangkan panduan untuk acara makan-makan, baik TV dan siaran internet- untuk meninkatkan kebiasaan makan dan untuk membangun sistem monitoring," tulis Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Aturan mukbang ini dianggap sebagai bagian dari program aturan antiobesitas di Korea Selatan. Rencana pembuatan aturan ini pun membuat banyak pihak bertanya-tanya tentang tingkat obesitas di negeri K-pop ini.
Baca juga: Youtuber Populer Mukbang Korea, Banzz Dituntut 6 Bulan Penjara Atas Iklan Palsu
Menurut data, Korea Selatan masih menjadi salah satu negara dengan tingkat obesitas yang rendah di Bumi. Namun, dibandingkan harga per tahunnya, angka obesitas di Korea Selatan meningkat di 20 tahun terakhir. Di 2016, sekitar 34,8 persen penduduk Korea Selatan diklasifikasikan dalam obesitas. Jumlah ini meningkat dari tahun 1998 dengan 26 persen orang obesitas.Dibandingkan dengan tingkat obesitas di Amerika Serikat, hanya 34,7 persen yang obesitas di Korea Selatan.
Menanggapi rencana untuk pembatasan tersebut, banyak pelakon mukbang merasa keberatan. Mereka memanggil aturan tersebut sebagai diktator. Tak cuma itu, youtuber Kim Jungbum yang juga pelaku mukbang mengatakan bahwa aturan tersebut tak akan berpengaruh pada pemangkasan tingkat obesitas.
"Teman saya mengatakan bahwa saat mereka melihat acara saya karena mereka bisa makan makanan tersebut lewat saya dan memuaskan keinginan mereka ketika mereka sedang diet," katanya.
"Setiap orang punya kapasitas yang berbeda soal makanan, dan harus mengontrol sendiri kesehatan mereka."
Di lain pihak, Song, seorang ibu dengan dua anak justru mendukung rencana pemerintah. Pasalnya salah satu anaknya mencoba untuk memasukkan makanan sebanyak mungkin demi mencontoh pelaku mukbang yang ditontonnya.
Mengutip Koreaboo, mukbang adalah siaran streaming di mana seseorang makan aneka makanan dalam jumlah besar di depan layar kamera. Mukbang menjadi tren viral tersendiri karena menggambarkan hubungan antara makanan enak dan manusia.
Yasigi Muk-Bang, seorang pelaku mukbang dan youtuber yang memiliki 100 ribu pengikut mengatakan bahwa dia percaya bangkitnya popularitas mukbang ini terkait dengan adalah percampuran budaya dalam komunitas Korea.
"Komunitas Korea memiliki tradisi makan bersama, namun budaya ini perlahan mulai mati karena meningkatnya jumlah rumah tangga beranggota satu orang. Namun sekarang orang-orang mulai punya keinginan untuk makan dengan orang lain, dan broadcaster di Internet menyelesaikan masalah ini," kata Yasigi dikutip dari Telegraph.
Mukbang dianggap bisa memberikan kesempatan orang untuk berbagi makanan bersama, secara virtual. Hanya saja Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan punya ketakutan tersendiri karena mukbang berkontribusi pada obesitas.
(nou)
