DREAMERS.ID - Skandal kebocoran data Facebook masih menjadi sorotan dunia hingga saat ini. Laporan menyebutkan bahwa jutaan data pengguna mengalir ke perusahaan konsultan politik di London, Cambridge Analytica.
Disinyalir bahwa data pengguna diambil melalui aplikasi kuis yang terpasang di Facebook. Namun mantan pegawai dari Cambridge Analytica beberkan bahwa banyak kuis lain yang juga mengoleksi data pengguna. Kuis-kuis ini menggunakan metode yang serupa dengan kuis yang meledakkan skandal kebocoran data pengguna Facebook.
Hal ini diungkap oleh Brittany Kaiser, mantan eksekutif Cambridge Analytica. Keterangan ini disampaikan saat memberikan keterangannya dihadapan Parlemen Inggris, Selasa (17/4), mengutip CNN Indonesia.
Menurutnya, jumlah kuis yang terindikasi memanen data masih dapat bertambah. Salah satunya adalah kuis 'Compass Sex'. Kuis ini merupakan aplikasi pencari jodoh. Namun, Kaiser tidak menjelaskan secara rinci cara kerja dari aplikasi ini. Namun, dia menegaskan aplikasi ini juga memanen data pribadi pengguna.
Baca juga: Korban Bertambah, 4 Penumpang Yeti Airlines Sempat Rekam Detik-detik Pesawat Jatuh Di Live Facebook
Untuk itu, ia berharap pihak Facebook diharapkan mampu melakukan audit kepada setiap aplikasi atau kuis di platformnya. Kaiser juga menduga bahwa data pengguna yang bocor lebih besar dari 87 juta akun. Sebab, menurut pengakuannya, perusahaannya membuat banyak kuis serupa.Konsultan Politik ini mengakui hanya mengambil data pengguna berlisensi sebanyak 30 juta orang. Namun pihak Cambridge Analytica mengakui mereka pernah membuat kuis berskala kecil. Seorang juru bicara CA mengatakan kepada mereka bahwa pihaknya pernah membuat kuis untuk mengumpulkan data yang di sarankan oleh Kaiser.
"Data yang kami kumpulkan dari kuis ini sudah melalui persetujuan pengguna yang jelas," kata juru bicara itu. Ketika seseorang mengakses kuis ini dari Facebook mereka, kami hanya mengambil informasi profil publik saja," tambahnya, seperti dilansir Business Insider.
(fzh)