home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Kasus Penembakan di Markas YouTube Jadi Cerminan Buruknya Kecanduan Media Sosial?

Jumat, 06 April 2018 10:51 by fzhchyn | 2019 hits
Kasus Penembakan di Markas YouTube Jadi Cerminan Buruknya Kecanduan Media Sosial?
Image source: TechCrunch

DREAMERS.ID - Kasus penembakan yang terjadi di kantor YouTube di San Bruno, Amerika Serikat beberapa waktu lalu oleh seorang wanita bernama Nasim Aghdam tengah mendapat sorotan. Terlebih saat motivasi dan alasannya melakukan penembakan ini terungkap.

Nasim diketahui sebagai seorang YouTuber aktif dengan 5.000 subscriber. Ia juga seorang atlet, guru fitnes, model, penyair, pendukung  vegan, pejuang hak binatang, dan pembuat film. Pada dasarnya ia memperjuangkan sesuatu yang dianggapnya tidak adil.

Meski sering mengunggah konten-konten beragam di YouTube, namun menurut pengakuan sang ayah Ismail Aghmad, Nasim membenci platform video sharing tersebut karena dirinya tak lagi mendapat bayaran dari YouTube untuk video-video yang diunggahnya. Ia kesal karena menganggap YouTube menekan para kreator konten.

Melansir The Guardian, reaksi ekstrim dari Nasim ini menunjukkan keterasingan yang dalam (terhadap media sosial) tanpa ada yang tahu sejauh mana atau apakah mampu dibantu. Brian Primack, direktur Pusat Penelitian, Media, dan Kesehatan Universitas Pittsburgh mengatakan,

Baca juga: YouTube Rilis Daftar 10 MV dan Video Paling Banyak Ditonton Tahun 2022 di Korea

“Kita berasumsi bahwa media sosial adalah dunia yang sosial, sehingga saat kau terlibat dalam lingkungan ini, kau akan merasa lebih terhubung dengan orang lain. Tetapi ketika kau mulai mementingkan angka (uang), maka yang kau temukan adalah sebaliknya.”

Dia turut menulis sebuah studi yang menemukan bahwa orang-orang yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari di media sosial lebih memiliki kemungkinan merasa terisolasi secara sosial dibandingkan orang yang menghabiskan kurang dari setengah jam sehari.

Brian mencontohkan sebuah analogi yang tidak sempurna dari kebutuhan manusia akan keterhubungan dunia nyata adalah seperti memakan sereal rasa apel dibandingkan buah apel yang asli. “Itu masih memiliki rasa manis dan mengandung kalori tapi tidak benar-benar memberikan nutrisi,” katanya.

Nasim tampaknya berkembang di media sosial, sebuah dunia di mana ia bisa membangun kepribadian yang heroik, kemudian menemukan penonton dan akhirnya menghasilkan uang. Yang ternyata sebuah kontruksi yang rapuh. Ketika itu semua runtuh, ia membalas dendam di dunia luar layar (dunia nyata) dengan senjata.

(fzh)

Komentar
  • HOT !
     DREAMERS.id bersiap untuk menyelenggarakan JPOP VAGANZA 2024 akhir pekan ini! Acara yang disuguhkan untuk komunitas dan pecinta budaya Jepang ini akan berlangsung pada hari Minggu, 17 November di Mangga Dua Square....
  • HOT !
    Airbnb bekerja sama dengan SEVENTEEN untuk memberikan kesempatan istimewa bagi para penggemar merasakan sensasi masuk ke dalam dunia musik mereka. ...
  • HOT !
    Calvin Klein telah mengumumkan NewJeans sebagai Global Ambassador terbarunya. Pada 25 September, merek pakaian Amerika itu memperkenalkan bagian terakhir dari kampanye 24 Fall dengan lima member NewJeans....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : IkaaWulandari
Cast : Reina Lee (OC), EXO, Kim Myung Soo (Infinite), Jonghyun (CNBlue), Heechul (Super Junior), Kpop Idol

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)