DREAMERS.ID - Duka yang mendalam masih dirasakan banyak orang atas meninggalnya member boy group SHINee, Jonghyun pada Senin (18/12). Pihak kepolisian Gangnam telah menyatakan bahwa artis asuhan SM Entertainment tersebut meninggal karena bunuh diri.
Saat Jonghyun ditemukan tak sadarkan diri di sebuah kamar apartemen pukul 6 petang waktu setempat, terdapat coal briquette atau arang yang dibakar. Asap dari pembakaran arang inilah yang menjadi penyebab sang vokalis lemas tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia.
Gas karbon monoksida hasil pembakaran memang diketahui berbahaya untuk kesehatan. Jika tidak langsung mendapat penanganan, orang yang mengalami keracunan karbon monoksida bisa berakhir dengan kematian.
Dilansir dari CNN, karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang tak berwarna, tak berbau, dan tak menimbulkan iritasi pada kulit dan mata. Sehingga tak heran jika orang yang mengalami keracunan karbon monoksida seringkali tak sadar kalau dirinya mengalami keracunan.
Gas karbon monoksida sangat berbahaya karena saat seseorang bernapas di dalamnya, maka gas tersebut akan masuk ke aliran darah dan mencegah sel-sel darah merah membawa oksigen. Tanpa oksigen, jaringan tubuh dan sel-sel akan mati.
Berdasarkan tingkat paparannya, berikut adalah efek keracunan gas karbon monoksida mengutip Halo Sehat.
1. Paparan tingkat rendah CO dapat menyebabkan sakit kepala, muntah, mual, kelelahan, sesak napas, gejala seperti flu, gangguan fungsi motorik (seperti kesulitan berjalan atau masalah dengan keseimbangan).
2. Pada tingkat paparan yang tinggi, atau jika terkena tingkat rendah dalam jangka waktu yang lama, gejala dapat mencakup pusing, sakit dada, penglihatan yang menurun, dan kesulitan untuk berpikir.
3. Sedangkan untuk paparan yang sangat tinggi, paparan CO dapat menyebabkan ketidaksadaran, kejang, koma, dan kematian. Selain itu, paparan CO pada tingkat sedang dan tinggi selama jangka waktu yang panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
(fzh)
