DREAMERS.ID - Kabar kecelakaan yang menimpa Setya Novanto menimbulkan beragam reaksi dari netizen. Pasalnya sang pengacara Fredrich Yunadi menyebut bahwa kliennya itu mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan menuju kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (16/11) malam.
Tak lama setelah itu, Mellissa Grace, mantan artis cilik yang sekarang berprofesi sebagai psikolog mengunggah sebuah penjelasan mengenai satu gangguan mental di akun Instagram pribadinya. Gangguan mental itu bernama malingering.
Berdasarkan unggahannya, malingering adalah gangguan mental di mana seseorang berpura-pura menjadi sakit atau dengan sengaja memunculkan gejala penyakit, baik fisik maupun mental, dalam dirinya dengan tujuan menghindari tanggung jawab.
Di bagian kolom komentar, Mellissa yang bergelar psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia itu menulis mengenai penjelasan gangguan mental tersebut. Menurutnya, perilaku ini baru dapat dikategorikan sebagai "gangguan" ketika:
1. Individu yang bersangkutan tidak dapat mengendalikan intensitas, durasi, frekuensi prilakunya. Jadi, tidak hanya terjadi sesekali.
Baca juga: Kata Setnov yang Rela Jual Rumah Lunasi Uang Pengganti Korupsi yang Dilakukannya
2. Perilakunya sudah mengganggu fungsi adaptif (fungsi perilaku keseharian) individu yang bersangkutan, maupun lingkungan sekitarnya.3. Perilaku menimbulkan distress (stres yang bersifat negatif) pada individu yang bersangkutan maupun lingkungan sekitarnya.
Unggahan Mellissa ini memang tidak merujuk pada satu oknum tertentu, dalam kasus ini Setya Novanto. Karena ia cukup sering mengunggah penjelasan seperti ini di akun Instagramnya. Ini bagian dari konten yang dia sebut dengan #KataPsikolog.
Meski begitu, rata-rata yang berkomentar menyangkutpautkan unggahan itu dengan kejadian yang menimpa terduga kasus korupsi e-KTP. “Kayak kasus siapa ya," tulis @Mariana_Zalfas. Sementara akun @adetengbungsu_27 berkomentar, "Wah, ini nie kayak Bapak yang sedang dicari... 10 jeti itu bukan, kak? Maaf kalau salah."
Mellissa Grace kemudian menjawab pertanyaan tersebut, "Could be anyone... secara ini postingan Psikoedukasi kan.. enggak mengacu pada kasus tertentu, melainkan tentang umum."
(fzh/Liputan6)