DREAMERS.ID - Netizen Indonesia belakangan tengah ramai membahas aplikasi baru bernama Sarahah. Baru dirilis pada 13 Juni tahun ini di App Store dan Google Play, Sarahah langsung menjadi aplikasi populer bahkan sudah diunduh lebih dari 10 juta kali oleh pengguna.
Dilansir dari Android Authority, Sarahan awalnya hanya tersedia dalam bentuk website yang diciptakan oleh developer asal Arab Saudi Zain al-Abidin Tawfiq. Aplikasi ini sebenarnya memiliki tujuan yang baik yaitu sebagai ‘kotak saran’ digital.
Orang-orang dapat memberikan opini yang jujur berupa saran, kritik yang membangun, hingga pujian. “Sarahah membantu orang mengembangkan diri dengan menerima saran yang membangun secara anonim (tanpa nama/identitas),” tulis keterangan aplikasi.
Berbeda dengan aplikasi tanya jawab seperti Ask.fm atau CuriousCat.me, Sarahah hanya bersifat menampung tanpa bisa menjawab atau membalas masukan yang diberikan followers. Pengguna Sarahah hanya bisa merenunginya untuk jadi bahan intropeksi diri.
Teman atau pengikut yang memberikan masukan pun tak bisa menunjukkan identitasnya alias anonim. Sifat anonimitas dalam Sarahan ini dimaksudkan agar seseorang tak segan memberikan masukan dan tak perlu takut kalau teman atau kerabat tersinggung. Dengan begitu, teman yang diberikan saran bisa mengenali kekuatan dan potensi diri yang masih perlu ditingkatkan.Layanan seperti ini populer di kalangan remaja. Namun sayangnya tak jarang pula ada sebagian orang yang memafaatkan Sarahah untuk ajang bully dengan topeng anonim dan berkata sesuka hati tanpa diketahui identitasnya.
Di luar negeri, banyak orang tua dan anak-anak yang telah melaporkan aplikasi ini sebagai platform baru untuk cyber bullying. Komentar buruk para remaja semakin bervariasi dan parah. Salah seorang pengguna dalam Google Play review bahkan menulis, “Adikku yang berusia 13 tahun menggunakan aplikasi ini dan dia mendapat ancaman pembunuhan yang ditujukan pada adik kami yang masih berusia 2 tahun. Ini tidak baik.”
(fzh)