DREAMERS.ID - Kabar meninggalnya vokalis band Linkin Park, Chester Bennington menambah daftar selebriti yang memutuskan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Karena berbagai alasan, beberapa selebriti dunia seperti Chris Cornell, desainer Alexander McQueen, David Carradine, dan juga komedian Robin Williams juga melakukan bunuh diri.
Kondisi ini membuat banyak orang bertanya, mengapa lebih banyak pria yang bunuh diri dibandingkan wanita? Padahal dalam penelitian menunjukkan bahwa wanita sebenarnya sangat rentan terhadap masalah psikologi seperti depresi yang bisa menjadi alasan bunuh diri.
Melansir CNN, di masyarakat Eropa pada tahun 2015 lalu, tingkat gangguan kesehatan mental cenderung berkisar pada 20-40 persen lebih tinggi untuk wanita dibanding pria. Angka yang tinggi ini sebenarnya tak mengherankan jika banyak wanita yang cenderung punya pikiran untuk bunuh diri.
Namun kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Dari 5.981 angka kematian akibat bunuh diri di Inggris pada 2012 lalu menemukan fakta bahwa lebih dari tiga perempatnya (4.590 orang) adalah pria. Sedangkan di Amerika Serikat, pada 2010, dari 38 ribu orang yang bunuh diri, 79 persennya adalah pria.
Jika lebih banyak wanita yang memiliki alasan untuk bunuh diri, lantas mengapa justru pria yang lebih banyak meninggal karena bunuh diri? Rupanya, mengutip The Guardian, hal ini disebabkan oleh metode bunuh diri yang dilakukan.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Saat mencoba bunuh diri, wanita cenderung menggunakan cara tanpa kekerasan, misalnya minum racun atau overdosis. Namun sebaliknya, pria lebih memilih untuk menggunakan cara yang lebih 'kejam' misalnya senjata api atau gantung diri untuk menyebabkan kematian seketika.Di Inggris, sekitar 58 persen kasus bunuh diri pria disebabkan karena gantung diri, cekikan, atau mati lemas. Sedangkan 43 persen perempuan yang bunuh diri, 36 persennya menggunakan racun. Pola yang nyaris mirip juga ditemukan di AS. Sekitar 56 persen pria yang bunuh diri memilih memakai senjata api. Sedangkan 37,4 persen perempuan menggunakan racun.
Ada teori yang mengungkapkan alasan mengapa metode bunuh diri pria dan wanita berbeda. Salah satunya adalah karena pria lebih bertekad untuk mati. Lalu teori kedua yang beredar adalah pria memiliki kecenderungan untuk bertindak tanpa berpikir jernih soal konsekuensinya sehingga lebih rentan terhadap perilaku bunuh diri dibanding wanita.
Teori ketiga soal bunuh diri ini terkait dengan budaya. Menurut teori ini, perempuan akan memilih metode bunuh diri yang bisa 'menjaga penampilan mereka' dan meenghindari hal-hal yang menyebabkan image rusak. Hanya saja, semuanya teori ini masih harus dibuktikan lagi.
(fzh)