DREAMERS.ID - Kanker serviks menjadi salah satu momok mengerikan bagi kaum perempuan. Saat ini kanker serviks menjadi pembunuh utama kaum perempuan di seluruh dunia terutama di negara miskin dan berkembang.
Meninggalnya penyanyi dangdut Julia Perez akhir pekan lalu mengingatkan kita jika penyakit kanker serviks sebenarnya bukanlah kasus langka. Oleh karena itu banyak ahli kesehatan yang menyarankan untuk melakukan deteksi dini dengan melakukan skrining atau vaksinasi.
Skrining merupakan upaya deteksi dini untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu. Upaya ini dapat digunakan secara cepat untuk mendeteksi dini ada tidaknya kanker serviks dalam tubuh seorang perempuan.
Sementara vaksi HPV untuk mencegah kanker serviks juga telah dibuktikan efektivitas dan keamanannya melalui penelitian. Upaya pencegahan lainnya tentu dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat, serta menjalani pemeriksaan rutin dengan metode pap smears.
Dilansir dari Cancer.org, gejala kankar serviks bisa beragam tergantung dari kondisi penderita. Namun ada beberapa yang umum diantaranya.
Baca juga: Kata Pakar Soal Bahasa Tubuh Kate Middleton Di Video Pengumuman Kankernya
1. Ketika kanker sudah menyerbu dan mengganas, ada beberapa tanda umum. Misalnya, keluar darah setelah berhubungan seksual. Jika kondisi vagina dan rahim sehat, tak akan ada darah yang keluar kecuali kamu sedang menstruasi.2. Selain itu, bagi perempuan yang sudah menopause, darah juga keluar dari mulut vagina. Padahal, setelah memasuki masa menopause, seharusnya tak ada darah yang keluar dari mulut vagina.
3. Menghitung dan memperhatikan siklus menstruasi juga sangat penting. Jika seharusnya masa menstruasi sudah berhenti tapi darah masih keluar, sebaiknya periksakan ke dokter.
4. Keputihan juga merupakan salah satu tanda adanya kanker serviks seperti yang diderita Jupe. Namun keputihan di sini tidak biasa karena mengandung sedikit darah. Biasanya, muncul di antara masa menstruasi atau setelah memasuki masa menopause. Selain itu, jika merasa sakit saat berhubungan, sebaiknya juga memeriksakannya ke dokter.
(fzh/Antara/Cancer.org)
