home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Microsoft Salahkan Pemerintah AS Atas Mewabahnya Ransomware WannaCry

Senin, 15 Mei 2017 17:22 by fzhchyn | 4267 hits
Microsoft Salahkan Pemerintah AS Atas Mewabahnya Ransomware WannaCry
Image source: Twitter

DREAMERS.ID - Mewabahnya ransomware jenis WannaCrypt atau WannaCry telah mengebohkan dunia digital secara global. Sejak akhir pekan lalu, program jahat yang mengunci data dan sistem ini telah menginfeksi sedikitnya 200 ribu komputer Windows di 150 negara.

Microsoft sebagai pemilik sistem operasi Windows, menyalahkan pemerintahan Amerika Serikat atas penyebaran ransomware WannaCry ini. Menurutnya, pemerintah AS dianggap menimbun banyak eksploitasi sistem komputer yang disembunyikan, termasuk WannaCrypt ini yang berhasil dicuri hacker.

Software WannaCrypt ini bisa menyebar otomatis melalui sistem file sharing di jaringan. Ia memanfaatkan celah keamanan di versi lama Windows dan dirancang oleh lembaga keamanan AS National Security Agency, sebelum jatuh ke kelompok hacker.

"Serangan ini adalah contoh lain mengapa menimbun celah keamanan oleh pemerintah adalah masalah. Kita sudah melihat celah keamanan yang disimpan CIA bocor di WikiLeaks dan sekarang dicuri dari NSA dan berdampak pada kustomer di seluruh dunia," kata presiden Microsoft, Brad Smith, mengutip Detik. "Berulang kali, eksploitasi oleh pemerintah bocor ke domain publik dan menimbulkan kerusakan luas," imbuhnya.

Baca juga: Terungkap! Ini Dia Sosok Programmer Korea Utara Dalang Virus WannaCry yang Sempat Viral

Microsotft menegaskan bahwa patch untuk celah keamanan di Windows itu sudah dirilis awal tahun ini. Tapi banyak pihak tidak menambal komputer lama. Saat ini Microsoft berusaha membantu konsumen yang terdampak, meskipun mereka memakai Windows versi lama.

Brad juga memperingatkan jika serangan yang mirip akan terjadi lagi kecuali pemerintah AS berhenti menimbun tool semacam itu. "Pemerintah harus menanggapi serangan ini sebagai wake up call. Mereka harus memperlakukan dunia siber dengan aturan yang sama dengan senjata di dunia nyata," ujarnya.

"Pemerintah harus mempertimbangkan kerusakan pada warga sipil. Inilah salah satu alasan kami menyarankan pemerintah melaporkan saja celah keamanan ke vendor ketimbang menimbun, menjual atau mengeksploitasinya," pungkas Brad.

(fzh/Detik)

Komentar
  • HOT !
     DREAMERS.id bersiap untuk menyelenggarakan JPOP VAGANZA 2024 akhir pekan ini! Acara yang disuguhkan untuk komunitas dan pecinta budaya Jepang ini akan berlangsung pada hari Minggu, 17 November di Mangga Dua Square....
  • HOT !
    Airbnb bekerja sama dengan SEVENTEEN untuk memberikan kesempatan istimewa bagi para penggemar merasakan sensasi masuk ke dalam dunia musik mereka. ...
  • HOT !
    Calvin Klein telah mengumumkan NewJeans sebagai Global Ambassador terbarunya. Pada 25 September, merek pakaian Amerika itu memperkenalkan bagian terakhir dari kampanye 24 Fall dengan lima member NewJeans....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : IkaaWulandari
Cast : Reina Lee (OC), EXO, Kim Myung Soo (Infinite), Jonghyun (CNBlue), Heechul (Super Junior), Kpop Idol

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)