DREAMERS.ID - Sejak jumat (12/5), dunia tengah diserang ransomware WannaCry yang membuat data di komputer terkunci sehingga tidak bisa diakses. Untuk kembali mendapatkan akses terhadap data, korban harus membayar tebusan yang berkisar antara US$300-600 dalam bentuk uang virtual Bitcoin.
Serangan siber secara global ini mempengaruhi banyak negara, termasuk Rusia, Inggris, Perancis, Jerman, hingga Indonesia. Ransomware menyerang bank, perusahaan, rumah sakit, layanan telekomunikasi, juga transportasi.
Melansir dari CNN, di Indonesia sendiri diketahui dua rumah sakit menjadi korban serangan siber ini, yakni Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Harapan Kita. Agar komputer tidak terinfeksi ransomware WannaCry ini, berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan menurut Kominfo.
1. Matikan jaringan
Matikan WiFi atau cabut koneksi kabel LAN di kantor. Pasalnya WannaCry ini tersebar tak seperti ransomware lain yang butuh interaksi dengan pengguna lewat phising e-mail. Ketika satu komputer terjangkit, maka semua komputer dalam satu jaringan LAN dan server kemungkinan besar terinfeksi pula.
2. Backup data
Backup data lewat sistem operasi non-Windows, seperti melalui sistem operasi Linux atau Ubuntu. Mekanismenya, unduh Ubuntu atau Linux dari perangkat lain lalu masukkan ke hard disk atau flash disk. Sambungkan hard disk atau flash disk tersebut ke komputer Windows dan pilih untuk beralih sementara saat menghidupkan komputer.
Baca juga: Terungkap Rusia Ternyata Jadi Dalang Serangan Siber Terhadap Indonesia Sepanjang 2018
3. Matikan SMBNonaktifkan fungsi SMB service dan blok port/protocol. Caranya, masuk ke Control Panel - Advance Setting - Protocol and port, lalu ketikkan '139.445.139' untuk memblokir alamat IP tersebut.
4. Update security Windows
Setelah melakukan langkah pertama hingga ketiga, komputer bisa dibilang 90 persen aman. Untuk menambah keamanan, bisa melakukan tahap keempat yaitu menginstal patch MS17-010 yang telah dikeluarkan Microsoft sekitar dua bulan lalu melalui tautan ini.
5. Hubungi ID-SIRTI
Langkah terakhir untuk bantuan penanganan yang lebih komprehensif, bisa menghubungi ID-SIRTI di 021-31925551 dan 021-31935556 (nomor kantor), serta 08567235183 (Aries, Ditjen Aptika) dan 08119936071 (Didien, ID-SIRTII).
(fzh/Kompas/CNN)