DREAMERS.ID - Setelah resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sepertinya harus mengganti smartphone Android yang selama ini digunakannya untuk berkomunikasi sehari-hari dan menggunakan media sosial.
Menurut beberapa pengamat, ada risiko yang mungkin terjadi jika politikus Partai Demokrat tersebut tetap setia menggunakan ponselnya saat ini, terutama soal keamanan. Ponsel Android Trump akan lebih mudah diretas sehingga komunikasi penting terkait negara bisa diketahui orang-orang yang semestinya tak tahu.
Untuk itu, Gedung Putih memiliki dua lembaga khusus untuk memikirkan alat komunikasi terbaik bagi Trump. Keduanya adalah Communications Agency dan Secret Service. Mereka bertanggung jawab penuh atas keamanan komunikasi sang presiden. Beberapa standar yang dijadikan patokan untuk smartphone Trump sebagai Presiden AS diantaranya:
1. Tak boleh terkoneksi internet
Menurut Profesor Ilmu Komputer di John Hopkins University, semua hal yang terkoneksi di internet akan sangat rentan diserang. Artinya, Trump tak bisa lagi berkicau sebebas dulu via smartphone personalnya.
Barack Obama pun menggunakan ponsel yang tak terhubung dengan internet. Ponsel itu hanya bisa digunakan menelepon dan mengirim pesan ke keluarga dan kelompok kecil yang paling dipercaya. Trump tentu bisa tetap berkicau, namun via ponsel lain yang khusus untuk berkicau dan berkegiatan media sosial. Ponsel itu pun dijaga ketat keamanannya.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
2. Tak boleh ada GPSFitur lokasi tersebut haram hukumnya dibenamkan di ponsel Trump. Sebab, lokasi merupakan informasi penting yang bisa digunakan pihak tertentu untuk membahayakan keamanan Trump.
Dulu, Obama juga tak mau pakai ponsel khusus dari pemerintah. Ia sangat cinta pada ponsel BlackBerry miliknya. Sebagai kompensasi, BlackBerry milik Obama dimodifikasi sedemikian rupa sehingga cocok dengan standar keamanan pemerintah. Ada software enkripsi khusus yang dibenamkan untuk ponsel Obama dan keluarganya.
Trump bisa saja mempertahankan ponsel Android miliknya. Hanya saja, ponsel itu harus didesain ulang dari segi software layaknya Obama dulu. Pasca dirancang, ponsel tersebut tak boleh terhubung dengan jaringan internet umum. Server layanan e-mail dan platform berbagi dokuman tak boleh ada. Ponsel itu juga tak boleh dibawa ke rapat penting untuk menjaga keamanan.
Akankah Trump bersedia mengganti ponsel? Ataukah ia lebih memilih memakai ponsel lama tapi dirancang ulang software-nya seperti milik Obama? Belum ada komentar dari sang presiden AS ke-45 soal ini.
(fzh/Kompas)