DREAMERS.ID - Disadari atau tidak, kita biasanya akan menyantap makanan manis atau dingin setelah menyantap beraneka macam makanan dengan rasa gurih dan lezat. Meski tak selalu, tapi kebiasaan ini seringkali dilakukan oleh banyak orang. Namun, pernah kamu memikirkan alasan sebenarnya dari kebiasaan tersebut?
Ternyata, kebiasaan makan dessert yang cenderung memiliki rasa manis ini berasal dari otak manusia pada umumnya. Keinginan makan makanan manis terjadi karena kebutuhan otak untuk menyantap kalori sebanyak mungkin, seperti dilansir dari Business Insider.
Menurut peneliti makanan, Steven Witherly, nafsu makan manusia akan mulai menurun saat sudah terlalu banyak menyantap tipe makanan yang sama seperti berasa gurih dan asin. Untuk mengimbangi keinginan tersebut, biasanya orang akan memilih makanan manis untuk mengakali otaknya agar makan lebih banyak.
"Ketika makan makanan gurih, kamu akan berulang kali mengurangi tingkat rasa lapar dan menjadi cepat kenyang. Kenikmatan bersantap pun sudah usai (gurih dan panas). Tapi, semua keinginan makan ini akan muncul kembali dengan rangsangan tipe makanan baru (manis dan dingin). Nafsu makan kembali terisi. Dan kamu akan merasakan kenikmatan bersantap sekali lagi,” ujar Witherly, dilansir CNN.
Baca juga: Restoran Ini Rilis Dessert Terinspirasi dari Ungkapan Cinta V BTS
Selain itu, faktor lainnya yang menyebabkan dessert harus dimakan belakangan adalah karena 'kekuatan perut.' Perut seseorang hanya bisa menangani beberapa jenis makanan setelah makan makanan lain. Singkatnya, ketika merasa sangat lapar, lambung akan memiliki konsentrasi gula yang sangat tinggi yang diubah menjadi pati atau asam lambung.Lemak adalah inhibitor yang sangat potensial untuk mengosongkan lambung. Saat lambung kosong, gula dalam makanan penutup akan menarik air dari lambung untuk mencernanya kembali.
(nnd)