Gaya hidup modern yang penuh aktivitas membuat pikiran mudah stress dan tubuh tak pernah berolahraga, ditambah asupan makanan yang tak sehat semakin menambah resiko penyakit berat di usia muda. Tapi ternyata hal itu dapat dihindari dengan memperhatikan kualitas tidur.
Dilansir dari Genius Beauty, setiap orang hampil mengesampingkan kualitas tidur kesehariannya. Padahal sebuah studi terbaru melaporkan kalau kualitas tidur yang baik akan memberikan dampak positif bagi kesehatan setiap manusia.
Dilansir Genius Beauty, sebuah penelitian yang dilakukan sekelompok ilmuwan dari Inggris menyimpulkan bahwa hal yang terpenting untuk mendapatkan tubuh sehat adalah kualitas tidur yang cukup.
Para ilmuwan menjelaskan, perlu memperhatikan semua faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kesehatan. Namun, masih ada faktor yang lebih penting yakni kualitas tidur yang dipunyai oleh seseorang.
“Ini adalah faktor yang cepat berpengaruh terhadap kesehatan dibanding diet seimbang,” ungkap peneliti.
Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Sebelum Tidur, Agar Nyenyak
Pasalnya, sambung peneliti tidur mempengaruhi metabolisme dalam tubuh. Tidak adanya tidur yang optimal pada akhirnya akan mengarah pada obesitas bahkan jika kamu memiliki diet yang benar-benar benar sekalipun.Kebiasaan tidur yang buruk juga membuat kerusakan pada regulasi metabolisme tubuh, menurut penelitian baru dari Belanda. Para peneliti menemukan bahwa dengan hanya selama empat jam dalam sehari, kadar insulin pada tubuh turun hingga 25 persen. Resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Tidur terlalu sedikit - atau terlalu banyak - juga akan menimbulkan timbunan lemak pada perut pada mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Waktu tidur yang kurang dari lima jam atau lebih dari delapan jam dapat menyebabkan akumulasi lemak perut yang lebih besar atau visceral lemak.
Temuan, oleh para peneliti di North Carolina ini, mengesampingkan faktor penyebab timbunan lemak lainnya, seperti asupan kalori, kebiasaan olahraga dan merokok. Bruce Locker seorang profesor dari sebuah laboratorium dari dari School of Medicine di University of Brighton menambahkan, 80% dari orang di dunia artifisial menciptakan masalah tidur mereka, dan 40% memiliki masalah medis dengan tidur. Akibatnya, sekitar 30% orang di dunia tidak mendapatkan cukup tidur kronis atau terus-menerus.
Para ilmuwan telah menciptakan sebuah model teoritis tentang bagaimana manusia akan terlihat jika masing-masing dari kita memiliki tidur yang cukup. Hasilnya menunjukkan bahwa kematian akibat penyakit kardiovaskuler akan berkurang hingga 50%, dan insiden diabetes akan menjadi 30% lebih rendah.