DREAMERS.ID - Untuk menjaga mood tetap baik, kita memang butuh asupan gula baik dari makanan atau minuman. Selain itu, menyantap makanan dan minuman manis juga dibutuhkan untuk energi tubuh. Tapi jika terlalu banyak, tentunya hal tersebut justru akan menimbulkan masalah kesehatan.
Namun kadang sulit mengetahui apakah tubuh kita sudah cukup asupan gula atau justru kelebihan. Nah untuk mengetahuinya, ada beberapa ‘sinyal’ yang diberikan tubuh bahwa kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis, seperti dilansir dari laman Self berikut.
1. Lelet
Jika kamu merasa malas, lamban atau lelet dalam mengerjakan sesuatu, dan kurang produktif, mungkin penyebabnya adalah karena asupan gula yang berlebih. Memang gula bisa memberikan energi, tapi jika berlebihan justru akan menyebabkan lonjakan insulin dan energi menjadi tidak stabil.
Jadi ketika kita terlalu banyak mengonsumsi gula, gula darah akan semakin tinggi dan menyebabkan pasang-surut energi. Sering mengonsumsi makanan dan minuman bergula, kemungkinan besar disebabkan karena kurangnya konsumsi serat dan protein.
2. Ngidam makanan manis
Terus menerus merasa ingin makan atau ngidam makanan yang manis juga bisa menjadi tanda kalau tubuh sudah terlalu banyak mengkonsumsi gula. Menurut Brooke Alpert, M.S., R.D., penulis The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger, semakin banyak gula yang kita konsumsi, semakin bertambah pula keinginan kita untuk mengonsumsinya lagi.
Hal ini bukan karena selera atau kurangnya gula pada tubuh. Namun, gula memang dapat membuat kita ketagihan karena kandungan di dalamnya.
Baca juga: Masuk Daftar 'Dessert' Terenak di Dunia, Cendol Justru Diklaim Dari Singapura!
3. Berat badan naikKelebihan gula sama halnya dengan kelebihan kalori. Selain itu, kurangnya asupan serat dan protein akan membuat tubuh sulit untuk merasa kenyang. Alhasil, kita akan mengonsumsi makanan lebih banyak.
4. Gigi berlubang
Kerusakan gigi bisa disebabkan dari asam yang dihasilkan bakteri saat ‘menikmati’ partikel makanan di antara gigi-gigi kita. Sebenarnya, hal itu bisa ditangani oleh air liur yang perannya menjaga keseimbangan bakteri di mulut.
Namun, mengonsumsi gula dapat mempengaruhi pH dan merusak ekosistem alami dalam mulut. Akibatnya, kesempatan bakteri untuk berkembang biak akan semakin baik. Lalu, ujung-ujungnya akan membuat banyak rongga di gigi kita yang lama kelamaan akan menyebabkan lubang.
5. Jerawat
Rebecca Kazin, M.D., dari Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery mengatakan, beberapa orang memiliki kesensitifan yang berbeda-beda terhadap lonjakan insulin dari asupan gula. Nah, lonjakan insulin ini akan memicu hormon lain yang dapat mengakibatkan masalah kulit seperti munculnya jerawat.
(fzh)