Indonesia kaya dengan peninggalan sejarah. Salah satunya adalah candi Borobudur yang masuk dalam candi terbesar di dunia. Nah jika Anda ingin berkunjung , maka ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar tidak merusak situs tersebut.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke candi setiap tahun terus meningkat. Ketika gunung Merapi meletus pada tahun 2010, candi Borobudur pun sempat tertutup untuk pengunjung. Hal itu karena kondisi candi tertutup debu Merapi.
Pihak UNESCO, pemerintah Indonesia, dan Friends of Borobudur yang terdiri dari berbagai donator belahan dunia, maupun penduduk setempat dan masyarakat Indonesia, bahu-membahu membersihkan Candi Borobudur. Bukan pekerjaan rumah yang mudah. Perlu waktu yang lama sampai akhirnya Candi Borobudur dibuka dan setiap lantainya hingga lantai teratas terbuka untuk masyarakat umum.
Candi yang telah berumur tua ini memang rentan. Sehingga wisatawan yang berkunjung sering lupa bahwa mereka menginjak bangunan berumur ratusan tahun. Bahkan candi tersebut menjadi tempat suci bagi umat Budha.
Berikut beberapa panduan sebagai upaya pelestarian dan penghargaan terhadap Candi Borobudur. Sebagian besar panduan berikut dikeluarkan oleh pihak pengelola Candi Borobudur.
Pemandu wisata
Pengunjung harus didampingi oleh petugas atau bersama pemandu wisata. Memang sebaiknya Anda mengunjungi Candi Borobudur bersama pemandu wisata. Tak lengkap jika Anda mengunjungi candi ini hanya untuk foto-foto saja. Pengetahuan dan sejarah di balik candi tersebut sangat menarik dan memperkaya diri Anda.
Baca juga: Heboh Mobil Tabrak Candi di Malang, Supir Diduga Halusinasi
Jika sebelumnya Anda pernah mengunjunginya maka tetaplah gunakan pemandu wisata. Banyak pemandu wisata lokal di Candi Borobudur. Masing-masing pemandu wisata memiliki gaya dan cara penyampaian kisah Candi Borobudur sendiri-sendiri. Sehingga Anda selalu mendapatkan ilmu tambahan maupun pengalaman baru.Sedangkan jika Anda berkunjung dalam kelompok, maka petugas akan mengatur kunjungan secara kelompok dengan jumlah minimal 30 orang. Setiap kelompok akan didampingi petugas yang akan mengarahkan jalur kunjungan selama di Candi Borobudur.
Jika berkunjung ke Candi Borobudur, maka terdapat jalur yang disesuaikan dengan jam kunjungan. Terdapat dua jalur kunjungan yaitu jalur kuning dan jalur hijau. Hal ini agar mengatur pergerakan wisatawan sehingga tidak menumpuk di satu tempat
Baju yang dipakai. Sebaiknya gunakan bahan katun yang nyaman. Jika Anda datang di pagi hari, ada baiknya membawa jaket karena udaranya yang lumayan dingin. Hindari menggunakan sepatu atau sandal hak tinggi, maupun sepatu kulit. Gunakan sandal atau sepatu yang nyaman untuk jalan kaki.
Dilarang untuk manjat dan duduk di stup, relief, maupun patung yang terdapat di dalamnya. Jangan pula duduk di atasnya. Sebenarnya tanda petunjuk untuk larangan ini sudah terpampang jelas, namun wisatawan masih banyak yang melanggarnya.
Selain sebagai bentuk penghargaan terhadap Candi Borobudur, hal ini juga bagian dari pelestarian. Jangan lupa, batu-batu ini sudah berumur sangat tua dan pelan-pelan mulai terkikis. Larangan lainnya, jangan membuang sampah sembarangan, merokok di area Candi Borobudur, dan mencoret-coret candi. Juga, jangan membawa makanan, senjata tajam, alat musik, dan hewan. (way)