DREAMERS.ID - Salah satu tempat paling mudah untuk mendapatkan produk gadget teranyar tentu dengan mengunjungi pusat perdagangannya yang tersebar di beberapa wilayah. Namun beberapa pekan teakhir ini, salah satu merek smartphone yang tengah naik daun, yaitu Xiaomi bisa dibilang ‘langka’ dan sulit ditemui.
Dilansir dari laman Kompas, beberapa ponsel buatan Cina tersebut susah didapat di pusat perdagangan gadget di Jakarta seperti ITC Ambassador, ITC Roxy Mas, dan Roxy Square. Hal tersebut rupanya merupakan imbas dari razia ribuan ponsel Xiaomi yang dilakukan polisi pada Selasa dua pekan lalu.
Ribuan ponsel tersebut dirazia lantaran berasal dari distributor non-resmi. Karena tak ingin mengalami kerugian lagi, para pedagang di sana pun ‘kapok’ dan tak mau berjualan ponsel yang bisa dikatakan ilegal.
Sebagai informasi, ponsel Xiaomi yang masuk resmi ke Indonesia jenisnya masih terbatas, misalnya Mi 4i, Redmi Note, dan Redmi 2. Padahal Xiaomi merupakan vendor yang terhitung produktif mengeluarkan lini baru. Dalam setahun, vendor Cina itu rata-rata mengeluarkan dua hingga tiga perangkat anyar.
Baca juga: Sempat Ejek, Ponsel Baru Xiaomi dan Samsung Ikuti Jejak Apple Tanpa Charger
Distributor resmi dianggap lambat memboyong seri ponsel Xiaomi termutakhir. Di Indonesia, Xiaomi mempercayakan Erajaya sebagai distributor resmi produknya. Akibatnya, distributor non-resmi menangkap peluang dengan memboyong ragam tipe ponsel Xiaomi secara ilegal alias black market (BM).Sementara banyak yang tak lagi menjual produk BM, namun tak sedikit juga penjual yang masih memperdagangkannya secara diam-diam.
Ramainya jual-beli barang black market ini merugikan negara karena distributor gelap tak membayar pajak ke pemerintah. Polisi pun bertindak dengan mengamankan dua unit mobil boks di Jalan S Parman, Jakarta Barat, pekan lalu.
(fzh)