DREAMERS.ID - Duduk disamping jendela ketika perjalanan memang paling mengasyikan karena dapat mengamati keadaan diluar. Begitu juga dengan penumpang pesawat yang selalu meminta kursi di samping jendela. Tetapi sebuah penelitian menyarankan kita untuk memilih tempat yang jauh dari jendela.
Penelitian tersebut telah membuktikan duduk di samping jendela selama penerbangan berdampak buruk bagi kesehatan. Para ahli dari American College of Chest Physicians menjelaskan bahwa duduk dekat jendela pesawat cenderung membuat seseorang malas bergerak. Selain itu banyak penumpang yang duduk dekat jendela karena merasa tak enak jika harus melewati penumpang sebelahnya.
Nah bagi mereka yang melakukan perjalanan jauh, duduk diam selama lebih dari 8-10 ham beresiko mengalami penyumbatan pembuluh darah, terutama bagi ibu hamil, orangtua, dan perempuan yang mengkonsumsi pil KB.
Deep vain thrombosis atau DVT merupakan bentuk penggumpalan darah di bagian kaki. Kondisi ini cukup serius, karena terkadang bekuan tersebut bisa pecah dan mengalir melalui peredaran darah ke organ-organ vital dan bisa menyebabkan gangguan hingga kematian.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini Dia Penyakit yang Bisa Timbul Akibat Terlalu Lama Duduk
Sebelumnya, DVT dianggap sebagai sindrom kelas ekonomi yang seolah-olah DVT hanya menyerang penumpang kelas ekonomi. Tetapi penelitian ini menegaskan kasus ini banyak terjadi pada penumpang kelas ekonomi, bisnis, maupun eksekutif.“Penerbangan dengan kelas ekonomi tidak meningkatkan risiko DVT, melainkan disebabkan oleh lamanya duduk di kursi yang membuat seseorang tidak bergerak. Duduk di dekat jendela membatasi pergerakan, sehingga memicu risiko DVT,” tutur Dr. Mark Crowther dari McMaster University di Ontario, Kanada.
Dikutip dari Daily Mail, para dokter menganjurkan para penumpang pada penerbangan jauh untuk sering berjalan dan berdiri sepanjang lorong atau pergi ke toilet, meregangkan otot betis dan mengubah posisi duduknya.
Sementara itu, penelitian lain di tahun 2007 menemukan penumpang dengan penerbangan jarak jauh memiliki risiko tiga kali lebih tinggi mengalami DVT, terutama wanita dan mereka yang tinggi badannya lebih dari enam kaki, lebih pendek dari 5,4 kaki atau kelebihan berat badan.