DREAMERSRADIO.COM - Perubahan bentuk tubuh merupakan salah satu hal yang menjadi sorotan setelah proses puasa di bulan Ramadhan rampung. Ada yang merasa lebih kurus, gemuk, atau bahkan menjadi proporsional.
Menurut praktisi gizi klinik dan olahraga, Rita Ramayulis, puasa adalah proses detoks alami. Dengan demikian, setelah puasa seharusnya berat badan seseorang menjadi proporsional.
Sistem pencernaan manusia, kata Rita, dapat membersihkan racun tubuh secara sempurna jika lambung beristirahat. Pada hari biasa, lambung tak berhenti mengolah makanan. Sebaliknya, saat puasa lambung beristirahat selama 16 jam.
"Akhirnya lambung bekerja mencoba buang sisa metabolik pencernaan selama sebelas bulan sebelumnya. Maka, kalau setelah puasa merasa lebih gemuk atau lemas, berarti ada yang salah dengan proses detoksnya," ujar Rita, dilansir CNN Indonesia.
Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Pola Makan yang Mempersulit Penurunan Berat Badan
Agar dapat melakukan proses detoks sempurna, faktor penting yang harus diperhatikan adalah pola makan. Menurut Rita, pola makan selama puasa seharusnya empat kali sehari dengan memenuhi kebutuhan kalori harian, yaitu sekitar 2.100 kkal.Kalori tersebut juga harus terhimpun dari zat gizi seimbang. Rita pun menjabarkan bahwa dalam sehari harus ada empat porsi karbohidrat, 2-3 mangkuk berisi 3-5 potong buah, 2-4 potong lemak hewani, serta sesedikit mungkin gula dan garam.
Keseluruhan kalori tersebut harus dibagi menjadi empat kali makan. Rita pun menjabarkan empat waktu makan yang dianjurkan selama puasa.
(fzh)