DREAMERSRADIO.COM - Rasa nyeri di perut yang biasa dialami oleh sebagian wanita saat menstruasi memang sangat menggangu. Untuk meredakan rasa nyeri tersebut, biasanya para wanita meminum jenis obat tertentu, mulai dari yang tradisional seperti jamu sampai obat dengan resep dokter.
Dilansir foxnews, sebuah tim peneliti internasional percaya bahwa mengkonsumsi obat antidepresi seperti Prozac dalam dosis yang rendah dapat mencegah premenstrual symptoms (PMS) pada wanita.
Dalam sebuah studi kolaboratif yang diterbitkan dalam British Journal of Pharmacology, para ilmuwan dari University of Bristol, UCL dan University of Sao Paolo-Riberiaro di Brasil menggunakan tikus sebagai objek percobaan dan menunjukkan bahwa obat antidepresi dapat menghambat enzim tertentu di otak, dan dapat digunakan untuk meringankan gejala penarikan progesteron seperti PMS.
PMS mempengaruhi hingga 80% wanita dan kadang-kadang dapat menyebabkan kondisi yang melemahkan. PMS juga dapat menyebabkan wanita merasa cemas, mudah marah, lelah, dan memiliki kepekaan yang meningkat terhadap rasa nyeri.
Para peneliti percaya bahwa timbulnya PMS dipicu oleh penurunan sekresi seks ovarium hormon steroid progesteron, yang terjadi menjelang akhir siklus menstruasi. Penurunan sekresi kemudian mengarah pada penurunan Allopregnanolon, sebuah produk pemecah yang bertindak sebagai obat penenang.
Baca juga: Psikolog Sebut PMS Mitos Belaka dan Wanita Hanya Dibohongi Teori
Ketidakseimbangan menciptakan obat merespon penarikan seperti dii otak. Namun, para peneliti menemukan bahwa obat antidepresi menghambat enzim yang menonaktifkan Allopregnanolon dan mempertahankan keseimbangan zat penenang.“Penelitian ini penting karena memperkenalkan kemungkinan yang ditargetkan, terapi berselang untuk PMS dengan efek samping yang minimal,” Dr. Lovick dari University of Bristol menjelaskan.
Selain temuan tersebut, sebuah penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal European Neurophsychopharmacology menunjukkan bahwa pengobatan jangka pendek obat antidepresi dengan dosis yang rendah pada tikus dapat mengangkat tingkat Allopregnanolon. Hal ini mencegah gejala PMS untuk berkembang. Sementara itu, percobaan terhadap manusia akan dilakukan segera mungkin di Brasil.
(zia)