DREAMERSRADIO.COM - Tak terasa lebaran akan segera tiba ya, Dreamers! Setelah puasa satu bulan penuh, kita akan merayakan Idul Fitri, hari kemenangan dimana kita akan kembali ke fitri.
Idul Fitri juga sebagai tempat dimana kita dapat bersilaturahim dengan sanak saudara, saling memaafkan, maka tak dapat dipungkiri jika Idul Fitri menjadi waktu yang ditunggu untuk dapat bertemu dengan keluarga besar.
Di berbagai negara, kota, hingga berbagai desa, pastinya memiliki tradisi masing-masing dalam merayakan lebaran. Dilansir dari BandungReview, yuk kita intip tradisi lebaran ala orang sunda! ^^
Mudik
Mudik atau pulang kampung seperti menjadi sebuah kewajiban menjelang lebaran. Kembaili ke kampung halaman, berkumpul dengan sanak saudara yang jarang ditemui memang sangat menyenangkan, bukan?
Anteuran
Berasal dari bahasa sunda, yang artinya ‘mengantarkan’. Tradisi ini seringkali dilakukan sebelum mudi. Mengantarkan rantang yang diisikan makanan untuk para tetangga, teman, dan sanak saudara. Biasanya, setelah kita mengantarkan rantang makanan tersebut, akan dibalas juga dengan diberikan rantang makanan juga, lho! Bisa jadi, ini cikal bakal tradisi parsel ya, Dreamers?
Baca juga: Kerennya Tradisi Grebeg Maulud yang Pertama Kali Ikut Dirayakan di Paris!
Sungkeman
Ketupat
Wah, siapa sih yang tak kenal ketupat! Makanan khas lebaran ini selalu jadi incaran ketika selesai melaksanakan Shalat Idul Fitri. Ketupat disajikan ditemani dengan opor, krecek, sesuai dengan selera.
Nyekar
Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, artinya adalah ‘Ziarah Kubur’. Selain kita harus bersilaturahim dengan yang masih hidup, kita juga harus bersilaturahim dengan yang terlebih dahulu meninggalkan kita. Nyekar dapat dilakukan sebelum bulan Ramadhan, atau saat hari raya Idul Fitri.
Nah, Dreamers itulah tradisi lebaran ala Sunda! Bagaimana dengan tradisi lebaran dari daerahmu? ^^