Jika sebelumnya beredar kabar kalau aplikasi instant meseging, WeChat akan menarik bayaran dari penggunanya, dan mendapat respon keras, maka kini pihak WeChat melalui CEO membantah rumor yang berkembang tersebut.
Isu tersebut muncul ketika Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China, Miao Wei mengatakan Tencent mendapat tekanan dari operator seluler untuk mulai menatik biaya kepada pengguna. Hal ini itu karena aplikasi tersebut dinilai makan banyak bandwidth internet sehingga merugikan operator.
Dilansir dari Techradar, kini CEO Tencent, Liu Chiping menegaskan bahwa layanan WeChat mereka tetap gratis untuk pengguna. Bahkan dalam sebuah forum ia mengatakan bahwa perusahaannya tidak mungkin menarik biaya apapun, karena pengguna sudah membayar akses internet.
Baca juga: Ketahuan Pakai Aplikasi Ini di Korea Utara, Siap-siap Dikurung Penjara
Sebuah polling menyebutkan 90 persen pengguna internet di China menyatakan akan berhenti pakai WeChat jika diharuskan bayar lagi. Sebab pengguna merasa rugi harus membayar dua kali, untuk ongkos internet dan penggunaan WeChat. Apalagi ada alternatif layanan messaging lainnya yang juga bagus seperti Weibo dan Mi Chat.Wechat meraih popularitas yang tinggi di kalangan pengguna mobile di China. Menurut Tencent, layanannya itu sudah meraup 300 juta lebih pengguna pada tahun lalu. Kini WeChat baru saja meluncurkan aplikasinya untuk BlackBerry setelah sebelumnya hadir di iOS dan Android.
Layanan instant messaging kini semakin gencar berpromosi di pasar Indonesia melalui berbagai iklannya. WhatsApp, LINE, KakaoTalk dan WeChat merupakan yang paling populer di Tanah Air dengan berbagai keunggulan masing-masing. Baru-baru ini WhatsApp diisukan bakal dibeli oleh Google.