home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Sepenggal Kisah Nasib Pebalap Sepeda Macan Asia Era 60an Asal Indonesia

Senin, 03 September 2018 16:00 by mikhael | 1289 hits
Sepenggal Kisah Nasib Pebalap Sepeda Macan Asia Era 60an Asal Indonesia
Image Source: Kompas

DREAMERS.ID - Kaki dan tangan yang sudah mulai menua, kini sudah tak sekuat dulu saat ia masih mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi. Namanya berjaya di era 1960-an ketika dirinya meraih tiga emas di Asian Games 1962, ialah Hendrik Brocks.

Namun semua itu hanya kini hanya tinggal kenangan, pasalnya seperti dilansir Kompas, peraih sebutan pebalap sepeda macan Asia ini, kini menjalani hari-harinya dalam 'gelap', setelah matanya divonis menderita glaukoma sejak 2007 dan kini kedua matanya tak bisa melihat.

Sebuah tongkat kayu menjadi penopangnya saat berjalan, dengan dipapah sang istri, Yati Suryati (67), yang selalu setia mendampingi. Masa tua Hendrik dan istrinya penuh dengan keterbatasan.

Sebagai mantan atlet, tak ada yang uang pensiun yang didapatkannya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Hendrik mengandalkan harta benda yang tersisa, serta pemberian anak tunggal dan keluarga besarnya.

Keponakan Hendrik, Dikdik Firmansyah, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/8/2018) malam, mengungkapkan, selama ini keluarga besar turut membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari Hendrik.

“Kalau untuk makan sehari-hari ada dari keluarga besar,” kata Dikdik. Menurut dia, sang paman sebenarnya tak ingin merepotkan keluarga besar. Suatu ketika, kata Dikdik, Hendrik pernah membagi rumahnya menjadi tiga bagian.

Satu bagian dijual dan uang hasil penjualan bagian rumah itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berikutnya satu bagian rumahnya kembali dilepas atau dijual ke keluarga saya, namun pembayarannya dicicil.

"Maksudnya dicicil, pembayarannya itu sesuai kebutuhan Uwa (paman)," kata Dikdik. Kini, Hendrik tinggal di bagian rumahnya yang tersisa di Jalan Bhayangkara, Gang Rawasalak, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Daya ingat Hendrik masih cukup kuat.

Ia mengisahkan pengalamannya pada era 1960 hingga 1980-an, saat berjuang meraih tiga medali emas Asian Games 1962, Ganefo, Olimpiade, dan menjadi pelatih bagi para pebalap sepeda nasional. Nama-nama para pebalap yang menjadi kolega dan rekan satu tim masih diingatnya dengan jelas.

Mereka di antaranya Aming Priatna, Wahju Wahduni dari Jawa Barat, Hasjim Roesli dari DKI Jakarta, serta Frans Tupang dari Sumatera Barat. Kalau latihannya hanya mengayuh sepeda saja, tidak jelas.

"Makanya harus ada target, latihan bisa sampai tenaga terakhir berarti ada kemajuannya. Ini yang dilakukan oleh bapak, juga saat bapak melatih anak-anak juga begitu," lanjut dia.

(mdi)

Komentar
  • HOT !
    Shin Tae Yong, pelatih Timnas Indonesia U 23 yang resmi diperpanjang kontraknya oleh PSSI sampai 2027 mengungkapkan para pemain Korea Selatan yang paling berbahaya yang harus diwaspadai Timnas Indonesia dalam laga perempat final Piala Asia U 23 2024, Kamis (25/4) malam ini....
  • HOT !
    Final DREAMERS RADIO DJ HUNT 2024 yang berlangsung di Boxies 123 Mall beberapa waktu yang lalu, banyak menampilkan acara seru, salah satunya adalah Coswalk Competition!...
  • HOT !
    Pada 18 Februari kemarin, salah satu idol J Pop Aurora Dream menggelar acara ‘Our Dream Fest’ dalam rangka mendebutkan member generasu kedua sekaligus kelulusan member generasi pertama....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : StrongBaby
Cast : -Amber Josephine Lu f(x) -Lee Seunghyun Bigbang -Lee Gikwang B2ST -Son Dongwoon B2ST -Lot Of Cameo

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)