DREAMERS.ID - Pemerintah Indonesia akan menggandeng influencer internasional untuk menarik wisatawan asing ke tanah air dengan harapan menghidupkan kembali industri pariwisata, yang telah menurun karena wabah virus corona.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa pemerintah, yang telah mengeluarkan anggaran sebesar 72 miliar rupiah untuk tujuan promosi, akan menggunakan sebagian dana untuk membayar influencer. Anggaran tersebut merupakan bagian dari paket stimulus 10,3 triliun rupiah yang diumumkan pada Selasa (25/2).
Meski begitu, ia menolak untuk mengungkapkan jumlah persis yang dialokasikan hanya untuk influencer karena pemerintah masih perlu melakukan negosiasi dengan mereka. “Kita harus bertanya kepada mereka terlebih dulu. Katakanlah kita memilih untuk (menargetkan) AS, kita perlu menemukan influencer AS. Atau apakah kita benar-benar akan mempengaruhi pasa AS dengan influencer Indonesia? Itu tidak akan memiliki dampak,” ujar Wishnutama pada Rabu (26/2), mengutip The Jakarta Post.
Baca juga: Joko Anwar Soroti Akun Instagram Kemenparekraf: Memalukan Sekali!
Sejauh ini, pemerintah belum mengumumkan nama, tetapi menteri menjelaskan bahwa mereka akan melihat platform media sosial seseorang sebagai kriteria dalam memilih influencer, dan masih merumuskan persyaratannya. Selain AS, Wishnutama juga mengatakan bahwa pemerintah akan menggaet influencer dari berbagai negara, seperti Australia dan India, serta menara-negara di Eropa dan Timur Tengah, di mana mereka nantinya akan mempromosikan Indonesia ke negara masing-masing.Saat menjelaskan mekanisme pemilihan influencer asing, tiba-tiba dia mencontohkan boy group asal Korsel, BTS. Awak media pun penasaran, apakah BTS menjadi salah satu yang akan disewa jasanya oleh pemerintah. Sebab dengan basis penggemar yang begitu besar, BTS juga dianggap sebagai influencer. "Nggak, nggak mampu. Terus terang kalau bayar influencer BTS nggak mampu," tegasnya.
"Range-nya kan macam-macam. Kalau bilang BTS, ya nggak akan sanggup. Itu lebih dari US$ 10 juta (sekitar 141 miliar rupiah) kali buat mereka. Tapi kalau yang lebih kecil ya lebih murah. Nah kita lagi hitung-hitung nih. Tapi kan tau sendiri, kalau engagement-nya semakin besar, otomatis semakin mahal. Jadi itu mesti dihitung lagi. Dan mereka mau apa nggak, itu harus ditanya. Mau ga promosiin Indonesia. Belum tentu mau. Kalaupun mau berapa harganya, kita harus negosiasi," terangnya.
(fzh)
