DREAMERS.ID - Pada Minggu (14/7) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa Jakarta akan menjadi tuan rumah dalam rangka balap mobil Formula E yang akan digelar pada pertengahan tahun 2020.
Formula E sendiri merupakan ajang balapan mobil listrik yang berada dibawah otoritas Fédération Internationale de l'Automobile (FIA). Formula E ini juga diprediksi akan menjadi balapan mobil masa depan.
Ajang balapan ini digagas oleh presiden FIA Jean Todt, Alejandro Agag, dan Antonio Tajani pada tahun 2011. Seri pertama dari Formula E telah dimulai pada 13 September 2014 di Beijing, China.
Balapan mobil elektrik ini juga memiliki persamaan dengan Formula 1 dalam hal tim dan pembalap, yang dimana dalam satu tim terdapat dua pembalap. Pada musim 2018/2019 terdapat 11 tim. Tiap-tiap mobil yang ikut serta memiliki kekuatan maksimal sebesar 250 kilowatt yang bisa mencapai kecepatan hingga 280 km/jam
Baca juga: Akhirnya Reuni! Sejeong dan Eunwoo Akan Jadi MC di Acara Seoul E-Prix 2022
Namun pada saat balapan, semua pebalap hanya diperbolehkan menggunakan tenaga sebesar 200 kW. Dalam balapan musim kelima diperkenalkan Attack Mode, dengan demikian pebalap bisa menambah daya 25kW di area tertentu.Dalam Formula E tidak ada pergantian ban, kecuali karena rusak atau tertusuk benda, karena permukaan ban sudah disesuaikan dengan berbagai macam cuaca. Selain itu pit stop yang sempat ada hingga musim keempat, juga dihilangkan.
Rio Haryanto, pembalap asal Indonesia yang pernah menjadi pebalap F1 juga pernah merasakan berada di balik kemudi mobil Formula E pada tahun 2017, setelah mendapat ajakan dari Agag. Ketika itu CEO Formula E itu menilai Rio bisa mempopulerkan Formula E di Indonesia.
Beberapa pebalap F1 juga turut meramaikan kompetisi Formula E seperti Felipe Massa, Sebastien Buemi, Stoffel Vandoorne, Felipe Nasr, dan juara bertahan Jean-Eric Vergne. Namun hingga kini belum ada informasi resmi dari FIA soal penunjukkan Jakarta sebagai salah satu tuan rumah ajang balapan internasional tersebut.
(Rie127)