DREAMERS.ID - Merek ternama Gucci baru saja merilis produk turban. Bukan menuai pujian, Gucci malah dihujani kritik dan protes. Gucci dianggap melakukan perampasan budaya.
Gucci meluncurkan turban yang dibanderol dengan harga 790 dollar atau sekitar 11.5 juta rupiah. Turban ini dijual di situs Nordstrom dengan deskripsi produk, "Turban cantik yang akan membuat orang berpaling selagi membuatmu nyaman sekaligus sebagai gaya khas."
Brand asal Italia itu langsung mendapat kritik dari komunitas Sikh. Mereka tak setuju dan menilai merek fashion ternama itu meremehkan keyakinan mereka. "Turban Sikh bukan sekadar aksesori fashion, tapi juga simbol kepercayaan yang suci dari sebuah agama. Kami berharap ada yang bisa lebih banyak dilakukan untuk mengenali kontes kritis ini," tulis kaum Sikh di Twitter.
Dear @gucci, the Sikh Turban is not a hot new accessory for white models but an article of faith for practising Sikhs. Your models have used Turbans as ‘hats’ whereas practising Sikhs tie them neatly fold-by-fold. Using fake Sikhs/Turbans is worse than selling fake Gucci products pic.twitter.com/sOaKgNmgwR
— Harjinder Singh Kukreja (@SinghLions) May 16, 2019
Nordstrom sebagai retail yang memasarkan turban tersebut telah memberikan permintaan maaf dan memastikan tidak akan menjual turban tersebut. Sementara Gucci belum memberikan pernyataan apapun sebagai itikad baik.
Turban Gucci ini sudah menuai kritik sejak pertama kali ditampilkan di Milan Fashion Week pada Februari 2019 silam. Banyak yang merasa kecewa karena Gucci memanfaatkan symbol agama kaum sikh untuk mencari keuntungan.
Sikhism merupakan agama dengan populasi terbesar kelima di dunia. Orang yang menganut Sikhism sendiri disebut Sikh. Ada lebih dari 25 juta Sikh di seluruh dunia. Identitas Sikh dapat dikenali dengan mudah lewat pemakaian turban oleh pria atau wanita. Turban sendiri merupakan symbol pelayanan, kasih sayang, dan kejujuran.
(bef)