Dunia sepak bola di Eropa bukan lagi sekedar permainan, tetapi lebih kepada industri hiburan, sehingga telah lama beredar rumor adanya mafia yang mengatur skor. Baru-baru ini berkat kerjasama antara Kepolisian Italia dan Singapura, satuan Interpol tersebut berhasil menangkap salah satu tersangka pengatur skor yang selama ini buron.
Dilansir dari FIFA, publik sepakbola dunia dikejutkan dengan skandal pengaturan skor yang melibatkan 680 pertandingan di seluruh dunia berbasis di Singapura. Satuan kepolisian Uni Eropa biasa dikenal Europol mengatakan terjadi berbagai skandal pengaturan skor pertandingan sepak bola diseluruh dunia antara 2008 hingga 2011.
Dari 680 laga, 380 diantaranya terjadi di kompetsi Eropa. Sementara, sementara 300 lainnya teridentifikasi di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Salah satu pelaku skandal pengaturan skor tersebut, Adam Suljic, disergap polisi sesaat setelah mendarat di Bandara Malpensa, Milan, Italia setelah dalam penerbangannya dari Singapura.
Setelah menerima laporan target berada di dalam pesawat, petugas Unit Penyelidikan Pelarian (Fugitive Investigative Support) Interpol dan Command and Coordination Centre yang siaga 24 jam, bekerja sama dengan Kepolisian Italia melalui jalur Interpol. Dengan demikian petugas dapat memantau segala gerak-gerik buron itu dan kedatangannya di bandara di Milan.
Baca juga: Bintang Sepakbola Legendaris Francesco Totti Positif COVID-19
“Penangkapan ini berkat kerja sama antar petugas kepolisian yang saling berbagi informasi secara real time dan menggunakan jaringan global Interpol untuk melacak lokasi, identitas dan menangkap tersangka,” ungkap Sekretaris Jenderal Interpol Ronald K Noble.“Informasi tentang hal ini diterima dari 190 negara di seluruh dunia. Kepolisian negara anggota Interpol dapat membangun hubungan dengan memberi bukti dan nama-nama tersangka. Apa yang kita sekarang butuhkan adalah hukum-hukum nasional yang dimodernisasi, yang mengizinkan kepolisian berbagi informasi melalui saluran Interpol ketika investigasi berlangsung. Dengan demikian polisi dapat beraksi dengan cepat dan lebih efektif,” terangnya.
“Penangkapan tersangka ini tidak akan terjadi tanpa kerja sama erat antara Kepolisian Italia dan Kepolisian Singapura dengan dukungan markas besar Interpol di Lyon, juga tidak akan terjadi tanpa kesepakatan di belakang layar antar penegak hukum,” tambahnya.