DREAMERS.ID - Ricko Anrean Maulana merupakan salah satu korban dalam aksi kekerasan antara Bobotoh (supporter Persib) dan The Jakmania (supporter Persija) pada Sabtu (22/7), di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Setelah beberapa hari ditangani pihak medis, nyawa Ricko tak dapat diselamatkan dan meninggal pada Kamis (27/7) pagi di Rumah Sakit Santo Yusup.
Kejadian berawal saat Ricko sedang menyantap makanannya. Karena merasa panas, ia melepas baju viking yang menjadi salah satu atribut pendukung Persib. Namun, tiba-tiba terjadi keributan. Dengan spontan, Ricko langsung menghampiri lokasi asal keributan tersebut.
Saat tiba di lokasi, orang yang diduga The Jak yang menjadi target pemukulan itu langsung bersembunyi di belakang Ricko. Sebelumnya, dia sempat menunjukkan KTP bahwa dia berasal dari Bandung.
Namun, pembuktian tersebut sia-sia. Amukan massa tak dapat tertahankan, sehingga Ricko pun menjadi korban pemukulan oleh timnya sendiri. Meski sempat dirawat , namun Ricko dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (27/7).
Baca juga: Usaha dan Motivasi Jakmania Lindungi Bobotoh di Pertandingan Persija - Persib
Atas kejadian yang merenggut nyawa salah seorang supporter, Budi Bram, Panitia Pelaksana (Panpel) Persib, berharap kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi. Selain itu, Budi juga meminta supaya Bobotoh lebih bersikap santun."Kami prihatin. Tidak ada yang mau kejadian ini memakan korban. Kembali, kami minta Bobotoh untuk bersikap santun. Walaupun hanya akhir-akhir ini saja kurang (santun). Mudah-mudahan ini yang terakhir," kata Budi, seperti dilansir Detik.
Panpel Persib ini juga menambahkan bahwa sebelumnya sudah dilakukan banyak upaya agar Bobotoh tidak meluapkan emosi kepada supporter lawan. Namun, nampaknya masih belum membuahkan hasil karena itu semua tergantung dari pribadi masing-masing.
"Upaya (pencegahan) juga sudah dilakukan. Bahkan, Bobotoh dikumpulkan oleh Kapolrestabes Bandung untuk diberikan edukasi. Dari internal juga ada upaya, tapi masalah ini kembali ke orangnya, ke individunya sendiri," ujar Budi.
(san)