DREAMERS.ID - Beberapa hari lagi ajang F1 akan berkunjung ke Singapura untuk adu kecepatan di atas sirkuit, tapi lokasi Singapura ini memberikan tantangan berbeda bagi para pembalap. Dan sirkuit di Singapura memberikan banyak rintangan dan siksaan juga.
Suasana malam hari menjadi tantangan tersendiri bagi para pebalap walau banyak dari mereka yang sudah menyesuaikan diri. Tapi masih ada beberapa masalah lain yang bisa dibilang lebih menyiksa, apa sajakah itu?
Walau balapan dimulai malam hari jangan tertipu ya Dreamers, karena suhu di Singapura dan kelembapan udara yang berbeda bagi mereka yang berasal dari negara non – tropis. Suhu udara akan ada di kisaran 30 derajat celcius dan di dalam kokpit bisa sampai 60 derajat celcius, cukup menyiksa bukan?
Lokasi trek yang berbeda menjadi hal yang harus benar – benar di perhatikan oleh pebalap, karena sirkuit yang digunakan biasanya digunakan sebagai jalan umum, sehingga bergelombang, walau pihak panitia sudah melapis ulang lintasan, tapi tetap saja masih jauh dari kata mulus.
Karena menggunakan sirkuit yang biasa digunakan sebagai jalan umum, sirkuit ini memiliki tikungan sebanyak 23 buah, dan menjadi tantangan karena jarak antar tikungan yang tidak terlalu jauh dan berada di area yang sempit.
Banyak tikungan membuat para pebalap lebih sulit menemukan waktu untuk beristirahat dan berarti balapan akan berlangsung jauh lebih lama. Hal ini harus dibarengi dengan fokus para peserta adu balap jet darat untuk menjaga kestabilan kendaraannya.
Bagaimana Dreamers, ternyata GP di Singapura cukup menyiksa ya bagi para pebalap.
(JC)