DREAMERS.ID - Dua pebalap yang sedang menanjak prestasi dan popularitasnya, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez baru-baru ini buka suara tentang insiden yang terjadi di Qatar dua pekan lalu. Ketika itu keduanya diteriaki oleh penonton saat berada di grid dan podium MotoGP.
Dalam jumpa pers MotoGP Argentina pada Kamis (31/3) kemarin, keduanya mengaku santai-santai saja. Bagi mereka teriakan penonton ini diperkirakan terhubung dengan kontroversi yang terjadi di penghujung musim lalu, di mana Valentino Rossi menuduh Marquez sengaja membantu Lorenzo untuk merebut gelar dunia.
"Kami tak melakukan kesalahan apapun. Aku meraih gelar, sementara Marc berusaha sebaik mungkin. Kami mencoba bersikap profesional, menjadi yang terbaik di lintasan, dan dalam proses ini kami menaruh nyawa dalam risiko. Jadi saya tak tahu apa salah kami. Karena kami cepat dan mengalahkan pebalap lain mungkin?" ujar Lorenzo.
Baca juga: Pandemi Corona, Sirkuit Mandalika Jadi Cadangan MotoGP 2021?
Marquez pun mengaku dirinya harus terbiasa oleh teriakan macam ini. "Aku tak suka hal ini di sepakbola, jadi tentu aku juga tak suka bila ini terjadi di MotoGP, apalagi jika aku yang diteriaki. Tapi aku tidak bodoh. Aku tahu ini akan biasa terjadi, jadi harus beradaptasi. Yang penting semua menikmati balapan di Qatar, tak penting warna penggemar, entah kuning, hitam atau merah," tutur pebalap Repsol Honda.Sementara itu, Rossi sendiri menolak memberikan tanggapannya lebih jauh soal teriakan yang terjadi pada Lorenzo dan Marquez tersebut. "Entahlah," ujarnya sembari mengangkat bahu.
Lorenzo dan Marquez juga menepis rumor bahwa mereka tak akan sedikit pun meninggalkan hotel tempat mereka menginap di Argentina dengan alasan keselamatan. "Tidak. Aku tidak takut, dan jika aku tidak keluar hotel, itu karena aku berlatih atau bersantai," ujar Lorenzo.
Marquez juga turut berkomentar tentang rumor tersebut. "Kemarin (30/3) saya merasakan rasa takut di pesawat karena salah satu mesinnya mati!" tuturnya sembari tertawa. "Tapi aku tidak takut di sini," ujarnya.