DREAMERSRADIO.COM - Beberapa waktu terakhir, dunia perawatan rambut dikejutkan dengan tren kebiasaan mencuci rambut dengan minuman berkarbonasi. Meski terdengar aneh, tapi nyatanya hal ini benar ada yang melakukan, termasuk model sekelas Suki Waterhouse.
Suki memang selalu tampil dengan rambut yang sehat, indah, dan mengembang sempurna. Lalu apakah ini saatnya kita meninggalkan sampo konvensional? Dan apa saja untung ruginya menggunakan minuman ini menurut para ahli trichologi?
Para ahli trichologi bekerja dengan mendiagnosis misalnya kasus kerontokan rambut, rambut pecah-pecah, rambut menipis, rambut rapuh, penyakit yang menyerang kulit kepala dan bagaimanya mengatasi berbagai masalah itu berdasarkan masing-masing penyebabnya.
“Sebenarnya minuman berkarbonasi bukan untuk membersihkan rambut. Bahan ini justru meninggalkan partikel kotoran pada rambut. Namun kandungan zat kimianya bisa membuat rambut jadi halus,” kata Philip Kingsley seorang ahli trichologi pada Independent, melansir laman CNN.
Menurut Philip, pemakaian minuman berkarbonasi untuk mencuci rambut dalam jangka panjang akan membuat rambut terlihat baik-baik saja, tapi hanya di luarnya saja. Sama halnya dengan mereka yang menggunkan bir untuk mencuci rambut.
“Asam yang terdapat pada minuman berkarbonasi membuat rambut terlihat lebih bersinar karena asam ini menutupi kutikula. Namun komponen lain yang terkandung di dalamnya pula seperti sirup jagung atau fruktosa berkadar tinggi akan membuat rambut lengket dan berpasir,” kata Kingsley.
Ahli trichologi lain Anabel Kingsley menekankan minuman berkarbonasi tak akan membuat rambut bersih. “Sementara pada kulit kepala akan menimbulkan masalah juga dalam pemakaian jangka panjang,” katanya.
“Asam yang terdapat di minuman berkarbonasi adalah larutan asam dengan kadar tinggi. Tingkat keasamannya membuat rambut terlihat bervolume dan tebal,” kata Glenn Lyons, ahli trichologi. Namun kadar asam yang terlalu tinggi bagaimanapun tak baik untuk kesehatan kulit kepala.
(fzh)
