DREAMERSRADIO.COM - FIFA pada Kamis (13/11) kemarin akhirnya resmi menetapkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 setelah dinyatakan bebas dari praktek korupsi selama proses pengundian dan pemilihan tuan rumah sejak beberapa tahun silam. Demikian seperti dilaporkan oleh Associated Press.
Namun begitu, rupanya masih banyak permasalahan yang disisakan atas penetapan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 mendatang. Selain soal waktu pelaksanaan yang masih menjadi perdebatan, Qatar juga disebutkan akan melarang kehadiran kaum gay di perhelatan terbesar sepakbola tersebut.
Diberitakan oleh Outsports, Menteri Olahraga Qatar Shaleh bin Ghannem bin Nasser mengungkapkan bahwa negaranya memang melarang orang di negaranya untuk memiliki orientasi seksual sesama jenis.
Saat ditanya soal hal ini, ia pun menjawabnya dengan perumpamaan yang sama saat ia ditanyakan soal tersedia atau tidaknya alkohol di Piala Dunia 2022 nanti. Karena seperti yang diketahui, Qatar adalah salah satu negara timur tengah yang memiliki aturan dan budaya Islam yang sangat kental.
“Ini sama pertanyaanya tentang alkohol. Kita masih mempelajarinya, bagaimana agar orang-orang bisa datang ke negara kami, dan menikmati pertandingan. Namun, dengan syarat mereka juga merasakan esensi budaya dan etika yang berlaku di sini,” katanya.
Baca juga: Lagu Piala Dunia Jungkook BTS 'Dreamers' Naik Kembali ke Chart Musik
Meski begitu, Shaleh pun mengakui bahwa mereka harus mempersiapkan solusi untuk masalah ini sejak jauh-jauh hari karena mereka sendiri yang menawarkan kepada FIFA untuk bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.“Kami pikir solusinya masih bisa dicari, dan karena kami yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah, kami pun mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku dari FIFA,” pungkasnya.
Dua Piala Dunia mendatang, yakni Piala Dunia 2018 di Rusia dan Piala Dunia 2022 di Qatar dirasa akan menyusahkan bagi kaum gay karena kedua negara tersebut melarang adanya perilaku orientasi seksual sesama jenis.
Hmm.. bagaimana menurutmu, Dreamers? ^^ (Syf)