DREAMERS.ID - Menyebarnya Virus Corona hingga ke belasan Negara di dunia tentunya membuat seluruh masyarakat di dunia menjadi waspada terhadap virus yang mulai menyebar dari daerah Wuhan, Tiongkok tersebut.
Termasuk di Indonesia yang sudah mulai siaga terhadap virus tersebut, dengan memakai masker, menjaga kebersihan, hingga disiapkannya rumah sakit yang dipersiapkan untuk menangani virus tersebut.
Namun, beredar kabar bahwa Virus Corona tidak tahan dengan suhu yang panas. Menurut BMKG, suhu rata-rata di Indonesia paling tinggi dapat mencapai 35 hingga 37 derajat celcius.
Karena hal ini, seorang ahli mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bernama dr. R Fera Ibrahim, Msc, SpMK(K), PhD membenarkan bahwa virus corona memang mudah mati jika terkena panas.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
“Pengaruh iklim tropis, karena sinar matahari itu membantu juga kita untuk inaktifkan virus”. kata dr Fera, pada Kamis (30/1/2020).Menurut Fera, dalam kasus virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dulu, masyarakat Indonesia tidak ada yang terinfeksi. Berdasarkan penelitian yang pernah diteliti, sinar matahari dinilai mampi untuk meinaktifkan virus.
“Jadi kalau virusnya yang terpercik (batuk atau bersin) itu terkena sinar matahari, dia bisa inaktif. Tidak akan menginfeksi manusia, tapi tetap pola hidup sehatnya harus bagus”. ungkapnya
(Rie127)
