Pernah kamu menyatap roti gambang. Roti berwarna coklat tersebut sering terlihat dengan gerobak Tan Ek Tjoan disekitar jalan-jalan di Jakarta. Tapi siapa sangka kalau roti gambang yang kita kenal telah berumur hampir satu abad.
Tekstur roti ini memang berbeda dengan kebanyakan roti yang lembut ketika di kunyah. Roti gambang ini memiliki tekstur yang keras dan kering. Walaupun begitu, ketika masuk di mulut, maka roti akan mudah hancur.
Roti gambang terbuat dari terigu, mentega, dan gula aren. Bagian atasnya diberi taburan wijen. Roti ini lebih dikenal oleh kalangan orang-orang dulu yang sudah terbiasa diperkenalkan oleh orangtuanya. Maklum, usia roti ini sudah 92 tahun, setara dengan usia pabrik Roti Tan Ek Tjoan, yang didirikan pada 1921 awalnya di Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Menuai Prestasi, Roti Gambang Betawi Masuk Ke Daftar 50 Roti Terbaik di Dunia!
“Engggak pakai air, hanya campuran gula aren cair, dan terigu, juga mentega,” tutur Deden Suherman, Wakil Area Operasional dan Produk Tan Ek Tjoan Jakarta.“Teman saya selalu minta dibelikan roti gambang kalau saya singgah ke sini (toko kue Tan Ek Tjoan-red). Biasanya dimakan sambil minum kopi, rotinya dicelupkan ke kopi,” ungkap salah seorang pembeli Tan Ek Tjoan.
Harga roti gambang Rp 5.000 per bungkus. Bila penasaran bagaimana legendarisnya roti gambang, datang saja ke toko roti Tan Ek Tjoan di Jalan Cikini Raya dekat Taman Ismail Marzuki. Atau, bila kamu beruntung, ada banyak pedagang gerobak keliling yang menjual roti Tan Ek Tjoan.
